Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada upacara pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2009 di Istana Negara, mengajak generasi muda menolak kekerasan dan menjadi bagian dari peradaban masa datang yang cinta damai.
Menurut Presiden, peradaban unggul ditandai oleh generasi yang menyelesaikan persoalan melalui jalan damai, bukan dengan aksi kekerasan seperti peristiwa terorisme yang tidak bertanggungjawab.
"Saya ingin kalian menjadi bagian peradaban yang mulia. Saya ingin generasi bangsa mendatang adalah bangsa yang peradabannya makin unggul, makin cinta damai dan menolak aksi kekerasan," ujarnya.
Sebagai putra daerah unggulan yang terpilih mewakili provinsinya, Presiden juga meminta para anggota Paskibraka 2009 untuk selalu memelihara semangat patriotisme dan cinta tanah air.
Presiden mengibaratkan tugas pengibaran bendera pada pagi hari 17 Agustus 2009 dan penurunan bendera pada sore harinya sebagai cermin kerukunan dan persatuan bangsa Indonesia dalam menjalankan tugas membangun negara.
Paskibraka adalah utusan dari 33 provinsi di Indonesia. Setiap provinsi mengirim satu putra dan putri pelajar Sekolah Menengah Umum (SMU) berusia 16-18 tahun dan telah lulus seleksi di daerah masing-masing.
Dalam wejangannya kepada para anggota Paskibraka, Yudhoyono menyebutkan tema besar peringatan hari ulang tahun ke-64 Republik Indonesia, yaitu bangkit, bersatu dan maju.
"Sebagai bangsa kita bertekad mulai tahun ini kita lebih bersatu, kembali bangkit dan maju. Saya terus mengatakan bahwa hanya dengan persatuan di antara kita, bangsa kita akan selamat mengatasi tantangan, masalah dan ujian," katanya.
Presiden juga kembali menjanjikan Indonesia akan menjadi bangsa maju, bermartabat, dan sejahtera dengan syarat bersatu dan pantang menyerah membangun.
Pengukuhan Paskibraka 2009 dihadiri oleh beberapa pejabat negara antara lain Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa, Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo, Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault, dan Panglima TNI Djoko Santoso.
Pengukuhan dimulai dengan pembacaan ikrar putra Indonesia dan ditandai dengan penyematan tanda secara simbolis kepada Olizhia Jane Mairuhu, anggota Paskibraka asal Maluku, oleh Presiden Yudhoyono yang bertindak sebagai pembina upacara. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009