Jakarta (ANTARA) - Pejabat senior Komite Olimpiade Internasional (IOC), John Coates, Sabtu mendukung keputusan pemerintah Negara Bagian Queensland Australia untuk menunda pekerjaan terkait pencalonan tuan rumah Olimpiade 2032 dan fokus pada penanganan wabah virus corona.
Sebelumnya, Menteri Utama Queensland Annastascia Palaszczuk, Jumat mengkonfirmasi keputusan untuk menunda pekerjaan pencalonan Olimpiade melalui surat kepada parlemen negara bagian, seperti dilaporkan surat kabar The Australian.
"Karena fokus Queensland dan Australia pada penanganan COVID-19, (tim pencalonan) setuju bahwa diskusi pencalonan Olimpiade 2032 ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut," tulis Palaszczuk.
Baca juga: Penundaan Olimpiade 2020 tak pengaruhi 'bidding' tuan rumah 2032
Baca juga: Coates: Olimpiade Tokyo hadapi masalah besar terkait COVID-19
Coates, yang juga merupakan Presiden Komite Olimpiade Australia (AOC), mengatakan semua pihak memahami bahwa telah terjadi masalah kesehatan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat yang mendesak untuk ditangani oleh pemerintah.
"Pencalonan akan memiliki perannya dalam hal pekerjaan dan pertumbuhan perekonomian Queensland begitu kita melihat jalan kita melalui krisis saat ini," katanya dalam pernyataan, seperti dikutip Reuters.
Coates menambahkan bahwa AOC merekomendasikan pada akhir Maret bahwa mereka menunda pertemuan apa pun dengan semua tingkat pemerintahan mengenai pencalonan ketika mereka berurusan dengan pandemi.
Australia pernah menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas dua kali, yakni di Melbourne pada 1956 dan Sydney pada 2000. Pencalonan Queensland akan dipusatkan di kota terbesar di negara bagian tersebut, Brisbane.
Coates, yang menjadi kepala inspektorat Komite Olimpiade Internasional untuk Tokyo, awal pekan ini memperingatkan bahwa penyelenggara di Jepang, tuan rumah Olimpiade 2020 menghadapi "masalah nyata" akibat virus corona.
Baca juga: IOC: Olimpiade Tokyo dibatalkan jika pandemi tak kunjung usai
Baca juga: IOC kucurkan Rp12 triliun atasi dampak penundaan Olimpiade Tokyo
Pewarta: Teguh Handoko
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020