Kabul (ANTARA News/AFP) - Satu ledakan keras menggoncang ibukota Afghanistan, Kabul, Sabtu, mengirimkan kabut asap ke angkasa pada saat negara tersebut sedang mempersiapkan pemilihan presiden 20 Agustus.
Ledakan tersebut diduga terjadi di kawasan diplomatik di mana kedutaan-kedutaan dan pangkalan NATO maupun tentara Amerika Serikat terletak.
Seorang fotografer AFP mengatakan, ledakan tampaknya terjadi di dekat satu pangkalan Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) yang dipimpin NATO, yang berada di dekat istana kepresidenan, dan tempat-tempat penting lainnya.
Kementerian dalam negeri mengatakan, pihaknya berusaha mendatangi lokasi ledakan.
Ledakan tersebut terjadi hanya beberapa hari menjelang pemilihan presiden dan pemilihan dewan provinsi 20 Agustus depan.
Kelompok Taliban, yang sedang meningkatkan pemberontakan, tidak mengancam menyerang tempat-tempat pemungutan suara.
Namun mereka menyerukan kepada rakyat Afghanistan agar memboikot pemilihan, dan sebaliknya mengajak bergabung dengan perjuangan mereka untuk menegakkan kemerdekaan.
Ini adalah serangan pertama yang terjadi di kota itu dalam beberapa bulan terakhir, setelah suatu ledakan bunuh diri tahun lalu yang diakui oleh kelompok Taliban dan kelompok-kelompok pemberontak lainnya. (*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009
teruskan bunuh saudara2x.mu sampai habis.amien ya robbal alamien.
jika barat mengatakan kalian adalah teroris, kalian juga bisa mengatakan jika barat itu adalah teroris sejati, penjajah, penginjak2 martabat dan memaksakan kehendak ke bangsa lain...
maju terus.....