Semarang (ANTARA News) - Herman Wenas, orang yang mencoba memecahkan rekor dunia dengan berjalan kaki sejauh 40.000 kilometer tiba di Semarang.
"Sebenarnya perjalanan ini merupakan etape pertama di Indonesia, yaitu Bali-Surabaya-Semarang, dan kebetulan kaki saya juga mengalami cedera," katanya di Semarang, Jumat.
Menurut dia, akibat cedera yang dialaminya tersebut, perjalanan untuk etape kedua untuk sementara belum dapat dilanjutkan, sebab tim medis menyuruh dia beristirahat dulu.
"Rencananya, etape kedua nanti meliputi Semarang-Jakarta, namun saya belum tahu kapan memulainya," kata pendiri perkumpulan Melangkah Bagi Generasi (MB Gen) tersebut.
Sebelumnya, kata dia, dirinya sudah melakukan perjalanan ke negara-negara lain, di antaranya Singapura, Malaysia, Hong Kong, Korea Selatan, dan Amerika Serikat (AS), meliputi Hawai, Pantai Barat dan Timur.
"Saya memulai perjalanan dengan berjalan kaki sejak 2007 lalu, dan rencananya akan berakhir pada 2012 mendatang dengan menempuh jarak 40.000 kilometer," kata Herman yang dalam setiap perjalanan selalu ditemani oleh satu orang yang berperan sebagai pendamping dan pemandu.
Ia mengatakan tujuan utama perjalanan tersebut memang untuk memecahkan rekor dunia, namun di sisi lain ia juga akan menggalang dana untuk membantu bidang pendidikan di Indonesia.
"Saya berniat mendirikan semacam pusat pelatihan di bawah MB Gen, yang akan memberikan pelatihan pendidikan yang mencakup pendidikan karakter, kepemimpinan, kewirausahaan, kesehatan, dan lingkungan hidup bertempat di Tangerang," katanya.
Disinggung tentang jarak yang telah ditempuhnya selama kurun 2007-2009, ia mengatakan dirinya baru menempuh sekitar 10.000 km. "Perjalanan saya masih kurang sekitar 30.000 km lagi, namun saya tidak melakukan perjalanan secara terus-menerus, melainkan dilakukan per etape," katanya.
Ia menjelaskan, pemecahan rekor dunia yang dilakukannya itu berbeda dari rekor dunia lain, khususnya rekor jalan kaki. "Biasanya, orang akan melakukan perjalanan dulu, baru melapor ke Guinnes Book of World Record, disertai dengan dokumentasi dan bukti lain," katanya.
Namun, kata dia, dirinya melaporkan pemecahan rekor tersebut ke Guinnes Book of World Record, baru melakukan perjalanan, sehingga nantinya rekor yang akan dicetak tergolong baru.
"Rekor yang akan dicetak bukan berjalan kaki keliling dunia, namun rekor keliling dunia tercepat dengan jalan kaki," katanya.
Berkaitan dengan persiapan penyambutan di Semarang, ia mengatakan, pada 17 Agustus mendatang akan disiapkan rute perjalanan antara Simpanglima-Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP).
Sementara itu, Direktur Utama PT. PRPP Jateng, Theo Sestu Nugraha mengatakan pihaknya menyambut baik rencana PRPP dijadikan salah satu rute pemecahan rekor tersebut.
"Kami telah mempersiapkannya dan berharap hal itu dapat semakin mendongkrak jumlah pengunjung yang datang ke PRPP," kata Theo.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009