Kediri (ANTARA News) - Jembatan Semampir yang menghubungkan Kota dan Kabupaten Kediri, Jawa Timur, ambles sekitar empat meter akibat aktivitas penambangan pasir di sekitar jembatan.
"Dari laporan yang masuk kepada kami, penurunan jembatan tersebut hingga mencapai 4 meter dari lokasi fondasinya," kata Ketua DPRD Kota Kediri, Bambang Harianto, di Kediri, Jumat.
Ia mengatakan, penurunan jembatan tersebut terlihat dari sambungan antara jembatan dan badan jalan. Sambungan tersebut terlihat merenggang selebar 10 centimeter.
Menurut dia, jembatan ambles dan merenggang akibat maraknya penambangan pasir, terutama di bantaran sungai. Akibatnya, dasar sungai yang banyak berisi pasir tersedot hingga berpengaruh pada kondisi jembatan.
Pihaknya berharap, pemerintah ikut bertanggungjawab dengan mengeluarkan peraturan untuk melarang dan memberi sanksi yang tegas kepada warga yang menambang pasir di tempat itu, termasuk yang menggunakan mesin diesel.
"Pemerintah seharusnya bersikap tegas dengan melarang aktivitas penambangan pasir menggunakan mesin tersebut. Jika dibiarkan, jembatan tersebut tidak akan bertahan lama," katanya.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan Pemkot Kediri, Maki Ali, mengaku sudah berupaya mencegah aksi penambangan liar, terutama yang menggunakan mesin lewat operasi yang dilakukan petugas dari Satpol PP.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat juga memiliki kesadaran dengan ikut terlibat membantu menghentikan aktivitas penambang pasir mekanik tersebut, di antaranya dengan memasang patok di jalan menuju lokasi penambang.
"Dengan begitu, kendaraan pengangkut pasir tidak dapat masuk," ujarnya.
Kepala Satpol PP Pemkot Kediri M. Khosim mengaku, selama ini sudah berupaya merazia para penambang pasir. Sayangnya, razia tersebut seakan tidak mempunya efek jera, karena perbuatan itu selalu diulangi.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009