Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa Bangsa Indonesia bukan bangsa yang senang melakukan kekerasan, termasuk tindakan terorisme yang tidak berperikemanusiaan.
"Karakter yang baik adalah bangsa yang cinta damai, bukan bangsa yang senang melakukan kekerasan, termasuk tindakan terorisme yang tidak berperikemanusiaan," kata Presiden dalam sambutannya saat memperingati Hari Pramuka ke-48 di Jakarta, Jumat.
Menurut Presiden, menyelesaikan masalah secara damai dan beradab adalah akar dari peradaban.
"Karakter bangsa yang unggul juga bangsa yang rukun satu sama lain, saling sayang menyayangi," katanya.
Ia mengatakan bahwa persatuan harus dikukuhkan karena Indonesia adalah bangsa yang majemuk sehingga kemajemukan justru harus lebih meningkatkan kekompakan dan kerukunan.
"Bangsa yang unggul dan berkarakter adalah terus memajukan dirinya, mencari terobosan, berinovasi, berkreasi, bekerja keras untuk mencapai cita-cita kita semua," katanya seraya meminta Gerakan Pramuka menjadi contoh dan teladan.
Pidato Presiden tersebut boleh jadi merujuk pada dua aksi terorisme --peledakan dua hotel mewah di Jakarta bulan lalu-- yang diduga didalangi oleh gembong terorisme asal Malaysia Noordin M Top yang saat ini masih menjadi buronan nomor satu di Indonesia.
Sementara itu Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Azrul Azwar dalam laporannya mengatakan, dengan tema peringatan Hari Pramuka ke-48 yaitu "Tingkatkan Peran Gerakan Pramuka dalam Membangun Karakter dan Kepemimpinan Bangsa"diharapkan dapat lebih meningkatkan motivasi dan bakti bagi perkembangan Gerakan Pramuka dan masa depan kaum muda yang lebih baik.
Dalam peringatan itu, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menganugerahkan penghargaan kepada orang-orang yang dinilai berjasa bagi perkembangan Gerakan Pramuka, termasuk pengabdiannya dalam membantu pihak lain dalam pelaksanaan tugas baktinya.
Penghargaan Lencana Melati diberikan, antara lain, kepada Mendiknas Bambang Sudibyo dan Meneg BUMN Sofyan Djalil. Sedangkan penerima Lencana Melati dari luar negeri, antara lain, Ketua Menteri Malaysia Dato` Sri Ali Rustam dan Sekretaris Jenderal Kepanduan Filipina Jose Rizal C. Pangilinan.
Total penghargaan yang diberikan untuk anggota dewasa Gerakan Pramuka adalah Lencana Melati kepada 222 orang, Lencana Darma Bakti kepada 564 orang, penghargaan Wiratama Kelas III kepada 3 orang, Lencana Karya Bakti kepada 16 orang dan Lencana Teladan kepada 3 orang.
Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-48 tersebut diikuti kurang lebih 3000 anggota pramuka penggalang dan penegak dari sejumlah kwarcab dari DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Hadir dalam acara tersebut, antara lain, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menkominfo M Nuh, Menpora Adhyaksa Dault, dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
dilihat letak Geografisnya sangat strategis
Mana mungkin punya hati yg gersang,leluhur kita terkenal ramah tamah etikanya tinggi.
Seharusnya semua nyadar kenapa bangsa Indonesia setelah mengadopsi kebudayaan arab jadi berubah 98。% spt bangsa Gurun pasir yg haus akan kesejahteraan.