"Patroli kini terus kami tingkatkan untuk mempersempit ruang gerak teroris, diantaranya dengan mengamankan titik rawan pelarian teroris dan mengawasi orang bercadar," kata Kepala Polres Tegal AKBP Wahyu Handoyo di Tegal, Jumat.
Pemakai cadar diawasi intensif karena dianggap digunakan Noordin sebagai kamuflase untuk mengelabui polisi.
Ia juga menyatakan, polisi akan mencek langsung identitas orang tidak dikenal yang mendadak tinggal di Tegal, apalagi mereka yang memakai cadar.
Polisi Tegal juga akan mempersempit ruang gerak teroris di kawasan pinggiran Kabupaten Tegal seperti Bumijawa, Jatinegara, dan Bojong.
"Kami menilai tiga daerah itu rawan menjadi lokasi pelarian teroris karena kondisi wilayahnya berbukit dan jauh dari keramaian," katanya.
Dia memastikan bahwa polisi tidak akan kecolongan dari gerak pelaku teror bom yang mungkin memasuki Tegal yang menjadi titik simpul menuju wilayah Kedu dan Banyumas. Oleh karena itu, polisi Tegal menggelar razia terus menerus, siang dan malam, tandasnya. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009
perduli amat dengan ham. Bukankah tuhan menyuruh kita jujur dan terbuka sebagai diri sendiri tanpa topeng?
Iman dan percaya kepada Tuhan bukan di tunjukin pakai pakaian atau topeng tetapi di tunjukan dengan rasa kasih sayang sesama manusia dan hormat ramah tamah toleransi pokoknya yg baik-baik.