Jakarta (ANTARA News) - Ratusan aparat keamanan dari kepolisian dan TNI memperketat penjagaan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, Jumat. Penjagaan super ketat itu terkait pembacaan pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pemandangan di Gedung DPR berbeda dengan acara kenegaraan yang biasanya digelar di tempat tersebut. Kumpulan pasukan TNI berseragam hijau tampak berjaga-jaga di pintu masuk depan maupun belakang.

Bahkan dua buah helikopter, delapan panser anti huru hara dari Pindad, serta pasukan berlapis sudah disiapkan sejak Kamis (13/8) sore.

Sejumlah tamu dan wartawan yang biasanya dapat melewati pintu depan, seluruhnya harus lewat belakang. Ketentuan ini membuat banyak tamu dan wartawan yang mencoba masuk melalui pintu depan harus berjalan kaki memutar menuju pintu belakang.

Kapolsek Tanah Abang Kompol Pol Lutfi Setiawan mengatakan, sekitar pukul 06.00 WIB, Densus 88 sempat melakukan penyisiran dan pemeriksaan di seluruh gedung dan podium tempat SBY akan berpidato, untuk mengantisipasi teror bom

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan membacakan pidato kenegaraan di hadapan 1.568 undangan yang terdiri dari anggota DPR, MPR, siswa teladan dan undangan lainnya.

Pada tahun-tahun sebelumnya pidato kenegaraan ini biasa dibacakan pada tanggal 16 Agustus, namun mengingat tahun ini adalah masa transisi antara anggota DPR yang lama dengan yang baru, pidato kenegaraan ini pun dipercepat. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009