Indralaya, Sumsel (ANTARA News) - Pihak Kodim 0402 Ogan Komering Ilir/Ogan Ilir (OKI/OI), di Sumatra Selatan menyatakan belum menerima laporan oknum yang diduga anggota TNI setempat yang telah melakukan pengeroyokan terhadap warga Tanjung Raja, OI, Rabu (12/8) sore.

Komandan Kodim 0402 OKI/OI, Letkol Inf Yan Mamora, di Indralaya, Kamis, mengaku pihaknya belum tahu perihal persoalan tersebut, karena belum ada laporan resmi dari korban maupun warga setempat.

"Saya belum tahu tentang kasus pengeroyokan yang dilakukan oknum TNI tersebut, tetapi terima kasih atas informasinya dan masalah ini akan ditindaklanjuti," kata Letkol Mamora pula.

Kasus pengeroyokan itu, menurut informasi, diduga dilakukan belasan oknum anggota TNI dari salah satu kesatuan di Tanjung Raja.

Oknum itu mengeroyok warga RT01, Lingkungan 1, Kelurahan Tanjung Raja, bernama Meriyadi.

Akibatnya, suasana di lokasi kejadian sore itu menjadi mencekam, dan korban sendiri mengalami luka lebam dan ada bekas sayatan senjata tajam di sekujur tubuhnya.

Menurut keterangan korban, sebanyak sekitar 16 oknum anggota TNI tersebut diduga mengamuk karena ingin membalaskan dendam terhadap pengeroyokan yang dialami rekan mereka yang diketahui telah dilakukan warga setempat.

Korban menuturkan, beberapa waktu lalu di desanya berlangsung pesta organ tunggal, dan adiknya Umri saat itu dipercaya menjadi teknisinya.

Di tengah pesta, lanjut dia, tiba-tiba datang oknum anggota TNI yang ingin meminta sesuatu (diduga narkoba) kepada Umri, tetapi yang bersangkutan tidak memberi karena mengaku tidak pernah menyimpan dan menggunakan narkoba itu.

Mendengar jawaban itu, menurut dia, oknum anggota TNI tersebut langsung marah, sehingga terjadi perkelahian.

Melihat teman mereka berkelahi, warga di sekitar lokasi kejadian spontan langsung mengeroyok oknum TNI tersebut, apalagi saat itu oknum TNI tersebut dilaporkan sempat melontarkan perkataan kasar kepada warga.

Oknum TNI tersebut pergi menyelamatkan diri.

Namun beberapa hari kemudian, mereka mendatangi lagi desa itu.

"Yang mereka cari sebenarnya adik saya, tetapi berhubung wajah kami mirip akhirnya saya yang menjadi tempat pelampiasan mereka," ujar korban.

Dewi (50), Kepala Lingkungan I, tempat tinggal korban sempat mencoba melerai pengeroyokan tersebut, namun tidak dapat berbuat banyak.

Mereka kemudian pergi meninggalkan tempat itu, setelah melakukan pengeroyokan tersebut.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009