Bengkulu (ANTARA News) - Deputi Bank Indonesia, Muliaman D Hadad optimistis pertumbuhan ekonomi akan meningkat, walau dampak krisis global mulai terasa di Tanah Air.
"Pertumbuhan ekonomi tahun depan akan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun ini," kata Deputi Bank Indonesia (BI), Muliaman D Hadad usai melantik Pemimpin BI Bengkulu, Causa Iman Karana di Bengkulu, Kamis.
Ditanya tentang merger bank-bank swasta, Muliaman mengatakan tidak sedang membicarakan bank-bank swasta.
"Yang jelas kami akan memperkuat perbankan BUMN, karena 40 persen perbankan di Indonesia adalah BUMN. Kunci sukses dunia perbankan di Indonesia berada di bank-bank BUMN ini," katanya.
Kepada pemerintah Provinsi Bengkulu dia meminta agar selalu mengekspose pertumbuhan ekonomi dan produk-produk unggulan, sehingga menarik minat perbankan swasta lainnya menanamkan modal di Bengkulu.
Mengenai pertumbuhan ekonomi Bengkulu yang mencapai 4,6 persen, katanya, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional.
"Tidak banyak provinsi yang pertumbuhan ekonominya di atas nasional. Sebab itu banyak bank yang ingin membuka cabangnya di Bengkulu," katanya
Menurut pejabat Humas BI Bengkulu, Bayu Martanto secara kelembagaan, pada triwulan laporan terdapat penambahan jaringan kantor perbankan di Provinsi Bengkulu yaitu satu ATM.
Jumlah bank umum yang beroperasi di wilayah kerja Bank Indonesia Bengkulu sebanyak 14 bank yang terdiri dari satu Bank Pembangunan Daerah (BPD), empat Bank Pemerintah dan sembilan Bank Swasta dengan dua diantaranya merupakan bank syariah.
Jaringan kantor pelayanan bank di Provinsi Bengkulu terdapat satu kantor pusat, 21 kantor cabang, 42 kantor cabang pembantu, 26 kantor kas, 45 kantor unit, enam pusat pelayanan dan 73 anjungan tunai mandiri (ATM).
Perkembangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Provinsi Bengkulu juga cukup signifikan. BPR di Provinsi Bengkulu berjumlah lima BPR yang terdiri dari tiga BPR Konvensional dan dua BPR Syariah.
Sedangkan jaringan kantor BPR diluar kantor pusat, terdiri dari tiga kantor cabang dan tujuh kantor kas. Jaringan kantor BPR
tersebut baru terdapat di Kota Bengkulu, Kab. Seluma, Kab. Bengkulu Utara, Kab. Rejang Lebong, dan Kab. Kepahiang.
Menurut Humas BI Bengkulu, Bayu Martanto, BPR mengalami perkembangan yang cukup baik di triwulan ini. Aset BPR secara triwulanan mengalami kenaikan sebesar 4,69 persen.
Begitu juga beberapa indikator lainnya seperti Dana Pihak Ketiga (DPK) dan penyaluran kredit. DPK meningkat 6,97 persen dari Rp26.706 juta menjadi Rp28.569 juta. Sedangkan kredit meningkat 5,49 persen dari Rp37.661 juta menjadi Rp39.729 juta bila dibandingkan triwulan sebelumnya.
Pencapaian laba usaha khususnya dari selisih bunga antara pendapatan dengan biaya bunga sebagaimana dicerminkan Net Interest Margin (NIM) mengalami penurunan di triwulan ini, yaitu dari 20,56 persen menjadi 19,58 persen.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009