"Kami telah melakukan upaya terbaik agar tumpahan minyak tidak meluas dan dampak yang ditimbulkan bisa diminimalkan sekecil mungkin," kata Manajer Komunikasi dan CSR PT Pertamina MOR VII Hatim Ilwan dalam siaran pers perusahaan yang diterima, Jumat.
Ia mengatakan bahan bakar minyak rendah sulfur (Low Sulphur Fuel Oil/LSFO yang tumpah di pantai Makassar diperkirakan 11 liter.
"Faktor arus laut yang agak tinggi serta karakter minyak dengan viskositas tinggi memang sempat membuat penyebaran menjadi lebih luas," katanya.
Setelah upaya pembersihan, ia menjelaskan, tinggal tersisa sedikit film minyak di daerah dermaga pada Jumat. Petugas masih berupaya membersihkan sisa-sisa tumpahan minyak.
"Koordinasi yang baik terhadap pihak-pihak yang berkepentingan juga terus dibangun sebagai bagian dari upaya penanggulangan tumpahan minyak ini," kata Hatim.
Kebocoran membuat LSFO tumpah di dermaga 2 Integrated Terminal Makassar pada Rabu (20/5) dan kemudian menyebar sampai ke bibir pantai Makassar.
Tim penanggulangan tumpahan minyak Integrated Terminal Makassar segera turun tangan untuk mengurung tumpahan minyak agar tidak menyebar luas.
Baca juga:
Pertamina bayar kompensasi tumpahan minyak di Kepulauan Seribu
KLHK lakukan pengawasan intensif cegah tumpahan minyak di laut
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020