Bantaeng, Sulsel (ANTARA News) - Seorang mahasiswa Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar, Agung Priyosembodo tewas saat mengikuti "out bound" yang bagian dari orientasi pengenalan kampus di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Ibu korban, Ismar (43) di Bantaeng, Kamis, sangat menyesalkan tindakan pihak panitia kampus yang tidak terbuka memberitahukan pihak keluarga sewaktu anaknya dilarikan ke rumah sakit. Sebelum meninggal korban sempat dirawat di rumah sakit sekitar tiga jam lamanya.
Lanjut Ismar, kematian anaknya ini menimbulkan tanda tanya dari pihak keluarga besar, sebab pihak kampus mengatakan anaknya meninggal akibat terkena serangan jantung. Padahal menurut Ismar anaknya ini, tidak memiliki riwayat penyakit jantung.
Pihak keluarga juga melihat ada keganjilan kematian anaknya, karena di bagian kepala Korban ditemukan sebuah luka, sementar hidung korban terus mengeluarkan darah segar.
Almarhum meninggal dunia di Rumah Sakit Wahidin, setelah dirawat selama tiga jam lamanya. Korban yang merupakan mahasiswa baru ini mengikuti kegiatan Outbound, selama 10 hari, namun baru tujuh hari diikuti, korban langsung jatuh dan tak sadarkan diri hingga meninggal dunia.
Rencananya, korban akan dimakamkan di tempat pemakaman umum Kabupaten Bantaeng, yang terletak di depan rumahnya usai sholat dhuzur.
Keluarga korban menyayangkan pihak kampus baru memberitahukan setelah korban telah meninggal dunia, padahal korban sempat dirawat di rumah sakit selama tiga jam.
Jenazah korban langsung diantar ke rumah duka di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Suasana duka dirasakan oleh keluarga almarhum Agung, mahasiswa baru di Politeknik Ilmu Pelayaran (P-I-P) Makassar.
Pria ini tewas saat sedang mengikuti kegiatan orientasi mahasiswa baru PIP Makassar, di kawasan latihan Angkatan Laut Lantamal IV, Jalan Paccerakkang, Daya Makassar, Rabu (12/8) siang.
Belum diketahui penyebab pasti kematian anak pertama dari dua bersaudara, buah hati pasangan Ismar dan Aiptu Asnawi yang bertugas di Polsek Eremerasa, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009