Gilimanuk (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Jusman Syafi'i Djamal, selain memuji pemodernan pelabuhan oleh manajemen baru PT Indonesia Ferry (Persero), juga menekankan pentingnya peningkatan keamanan kawasan pelabuhan dan pengguna jasa.

Pembenahan pelabuhan yang didukung penerapan teknologi dalam upaya mewujudkan pelayanan yang akuntabel, perlu didukung peningkatan sisi kemanan penumpang, barang maupun kondisi kapal, katanya pada peresmian sistem tiket elektronik Pelabuhan Feri Gilimanuk-Ketapang di Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis.

Inovasi dalam dunia teknologi yang akuntabel akan mampu mendukung efisiensi proses pelayanan di penyeberangan yang banyak digunakan wisatawan dari dan ke Bali.

Menhub menekankan adanya sistem pengamanan yang terpadu dalam proses pelayanan di palabuhan, sebagai salah satu sarana vital, sehingga pengguna jasa akan merasa lebih nyaman.

Ia juga menyampaikan pesan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa seluruh sarana vital, baik pelabuhan, terminal, stasiun, agar bisa ditingkatkan keamanannya, mengingat fasilitas itu tempat lalu lintas berbagai macam manusia.

Dalam mewujudkan rasa aman yang diawali pembenahan pelabuhan dan peningkatan keamanan tersebut, perlu dibangun sinergi yang baik antara perusahaan, pemerintah dengan masyarakat, katanya.

"Kota aman kalau terminalnya aman. Kalau pada malam hari orang tua atau wanita merasa nyaman dan aman berada di terminal," pesannya pada acara yang dihadiri Bupati Jembrana Winasa dan pejabat daerah lainnya.

Penerapan tiket elektronik tersebut membuat lega para pengguna jasa penyeberangan Gilimanuk - Ketapang, karena diharapkan tidak ada lagi permainan tiket dan sistem antrean yang selama ini menimbulkan biaya pungutan liar atau "uang siluman".

Hal itu karena dengan sistem tiket elektronik, sekaligus akan berfungsi sebagai control terhadap kapasitas volume kapal serta menciptakan suatu pola kerja secara efisien.

Direktur Utama PT Indonesia Ferry (ASDP), Bambang Soerjanto mengingatkan bahwa pelabuhan merupakan milik bersama, sehingga semua unsur diharapkan untuk turut saling menjaga kenyamanan dalam pelayanan pengguna jasa.

Ia juga mengajak semua pedagang asongan dan tukang ojek untuk bersatu padu dalam peningkatan kualitas pelayanan pengguna jasa.

Pihak pelabuhan, katanya, telah peduli terhadap para pedagang asongan maupun tukang ojek, yang dibuktikan dengan diberikannya fasilitas tempat berjualan dan bantuan sarana pangkalan ojek.

Sementara Bupati Winasa pada acara tersebut mengatakan bahwa daerahnya merupakan kabupaten yang paling banyak bergerak di bidang teknologi di Indonesia. Salah satu program yang telah diterapkan di Jembrana adanya 38 titik kamera pengawasan (cctv) yang telah berjalan untuk mempermudah proses pelayanan masyarakat.

Winasa manyatakan siap menjalin kerja sama penerapan teknologi antara Indonesia Ferry (ASDP) dengan Pemerintah Kabupaten Jembrana dalam rangka pelayanan masyarakat. "Kami telah menerapkan teknologi dalam berbagai bidang pelayanan selama 24 jam," ucapnya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009