Pamekasan (ANTARA News) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menyatakan bahwa makanan ringan yang menewaskan seorang balita berumur 2 tahun diduga memang mengandung racun.
"Hemat kami memang ada unsur racun di dalam makanan ringan yang dikonsumsi empat warga Desa Waru Timur, Kecamatan Waru tersebut," kata Kasi Layanan Kesehatan Dinas Kesehatan Pamekasan, Ramadian, Kamis.
Meski demikian, pihaknya belum memastikan jenis racun yang terkandung di dalam makanan bermerek "TT" itu dan masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari Dinas Kesehatan Jawa Timur.
Adanya unsur racun ini, lanjut Ramadian, terlihat dari tanda dan gejala yang dialami korban, seperti mual, muntah-muntah, dan dari mulutnya keluar busa.
"Tanda-tanda seperti itu kan memang tanda-tanda keracunan," kantanya.
Dinkes telah meminta keterangan keluarga korban, termasuk mengambil sampel makanan yang diduga meracuninya.
Jumlah korban keracunan di Dusun Sobih, Desa Waru Timur, Kecamatan Waru, Pamekasan Senin (10/8) itu ada empat orang. Masing-masing, Abdul Wahid (2), Misnati (25) Abdul Waris (6) dan Mufid (6).
Korban meninggal bernama Abdul Wahid anak pasangan Misnati (25) dan Miskali (30). Misnati juga menjadi korban dalam insiden itu. Abdul Wahid meninggal sesaat setelah dirawat di Puskesmas Waru.
Korban yang masih mendapat perawatan Medis ialah Mufid (6), sedang dua korban lainnya Misnati dan Abdul Waris, Selasa (11/8), sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik, sedang Mufid dirujuk ke RSD Pamekasan karena kondisinya kian parah.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009