Jakarta (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia (Persero) menargetkan laba pada 2009 mencapai Rp765 miliar, tumbuh 30 persen dari target estimasi laba 2008 sebesar Rp589 miliar.
"Tahun depan laba perusahaan kita harapkan bisa tumbuh hingga 30 persen sejalan dengan pertumbuhan pendapatan," kata Direktur Komersial Garuda Agus Priyanto usai acara "shareholder aspiration" BUMN Logistik dan Pariwisata di Kantor Menneg BUMN, Jakarta, Kamis.
Menurut Agus, pertumbuhan utamanya didorong penambahan rute penerbangan pada 2009 dan efisiensi operasional.
Pada tahun 2008 Garuda menargetkan laba sebesar Rp 589 miliar, namun hingga September 2008 baru membukukan sekitar Rp 369 miliar.
"Tahun ini kita akan tambah 18 rute baru domestik dan empat rute internasional," katanya.
Rute internasional yang dibuka kembali adalah Surabaya-Hongkong, Denpasar-Hongkong. Denpasar-Adelaide (Australia) yang pernah ditutup. Sedangkan satu rute baru Bali-Singapura-Beijing.
Untuk rute baru domestik antara lain Tanjungkarang-Jakarta, Jakarta-Malang, Jakarta-Ujungpandang-Kendari, Menado-Ternate, Balikpapan-Tarakan, Denpasar-lombok, Jakarta-Jambi, Jakarta-Bengkulu, Jakarta-Gorontalo.
"Kita ingin jaringan domestik kuat dan mengembangkan jalur internasional. Tahun ini target semua ibukota provinsi diterbangi Garuda," ujarnya.
Ia memastikan, dengan penambahan jalur penerbangan ini pasti akan memperbaiki kinerja keuangan perusahaan.
Penambahan rute perusahaan penerbangan "pelat merah" ini sejalan dengan pengadaan 14 pesawat baru jenis B737-800 mulai tahun 2009.
"Awal tahun ini akan segera masuk setidaknya empat pesawat, selebihnya masuk bertahap. Investasi penambahan armada saya lupa nilainya, tidak semua pesawat beli tapi ada juga yang disewa," katanya.
Saat ini Garuda memiliki sebanyak 58 unit pesawat.
Terkait efisiensi diutarakan Agus, perseroan akan lebih banyak menghemat biaya operasional terkait penurunan harga bahan bakar avtur.
"Penggunaan biaya avtur jadi jauh lebih hemat. Kemudian jam terbang lebih panjang yang berujung pada biaya yang lebih efisien," ujarnya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009