Bangkok (ANTARA) - Thailand akan mempertahankan keadaan darurat akibat virus corona hingga akhir Juni, sebagai upaya untuk menjaga infeksi tetap terkendala saat pemerintah bersiap meringankan aturan pembatasan.
Mal dan toko serba ada telah dibuka kembali pada akhir pekan setelah hampir dua bulan ditutup seiring jumlah kasus yang menurun, tetapi bar, klub malam, bioskop, taman bermain, dan pusat kebugaran tetap dilarang.
Pusat untuk Administrasi Situasi COVID-19 (CCSA) mengusulkan perpanjangan masa darurat sebagai tanggapan terhadap perkembangan pandemi global dan untuk memberikan waktu guna mempersiapkan pelonggaran lebih lanjut pada awal bulan depan.
"Alasan untuk memperpanjang keputusan darurat hingga satu bulan ke depan adalah keamanan kesehatan, memungkinkan operasi terpadu dan terus menerus oleh para pejabat dalam situasi pandemi yang belum terselesaikan," kata juru bicara CCSA Taweesin Wisanuyothin, Jumat.
Baca juga: Tak ada kasus maupun kematian baru COVID-19 di Thailand
Pemerintah telah memperpanjang larangan penerbangan penumpang internasional, yang telah berlaku sejak April, hingga akhir Juni. Sekolah tetap ditutup dan dijadwalkan dibuka kembali pada bulan Juli.
Thailand yang telah mencatat infeksi harian hingga satu digit bulan lalu, melaporkan tidak ada infeksi baru atau kematian pada Jumat.
Total kasus yang dikonfirmasi adalah 3.037, di mana 56 diantaranya meninggal dunia dan 2.910 orang sembuh.
Sumber: Reuters
Baca juga: Thailand harap Vaksin COVID-19 buatan sendiri siap dipakai tahun depan
Baca juga: Lalu lintas di Thailand kembali macet pascapelonggaran "lockdown"
Baca juga: Aktivis Thailand frustasi oleh lonjakan sampah plastik saat penguncian
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2020