Makassar (ANTARA News) - Sebanyak 13 orang perempuan Pekerja Seks Komersial (PSK) terjaring aparat Polres KP3 Makassar di warung remang-remang Nusantara, jalan Sumba Kota Makassar, Rabu (12/8) malam.
Ke-13 orang PSK, yang rata-rata berusia belasan alias Anak Baru Gede (ABG) ini terjaring dalam Operasi Cipta Kondisi jelang Ramadhan Polisi Resor (Polres) Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3) Makassar di wilayah Nusantara yang terletak di jalan Sumba Makassar.
Selain itu, jajaran Polres KP3 mengamankan puluhan botol minuman keras (Miras) berupa merk brandy top, Guinnes, Anggur hitam, Ballo (minuman tradisional) serta belasan tukang becak yang tertangkap tangan di jalan Bali, sedang pesta meneguk minuman keras Ballo.
Kapolres KP3 Makassar, AKBP Sri Rejeki mengatakan, razia jalang bulan suci Ramadhan ini dilakukan Rabu (12/8), sejak pukul 21.30 Wita malam di beberapa warung tenda-tenda dipinggir jalan di sekitar Pelabuhan Makassar, jalan Nusantara.
"Operasi ini dalam rangka jalang bulan Ramadhan. Kami mengamankan 13 PSK di jalan Sumba di warung tenda. Mereka akan kami kirim ke Mattirodeceng, Sudiang Makassar. " ungkapnya.
Ia menjelaskan, gelar razia ini untuk mengatisipasi kemaksiatan dan kriminalisasi dalam wilayah hukum Polres KP3 Makassar. "Para PSK ini semuanya berasal dari luar Makassar, seperti Luwu Banggai, Palopo, Ambon, Surabaya, Malino, Bone, Pasuruan, Jawa Timur dan Bantaeng serta Enrekang, " sambungnya.
Salah satu PSK yang berasal dari Luwu Banggai, YT (16), beralasan jika dirinya terpaksa melakukan perbuatan ini karena saat di Makassar ia berpisah dengan keluarganya dan sudah tidak memiliki biaya untuk menghidupi dirinya.
"Saya di bawa ke tempat itu (jalan Sumba) oleh seorang ibu, dua hari yang lalu. Saya tidak kenal Ibu itu. Jadi terpaksa terima saja keadaan ini, " bebernya.
Sedangkan Sri tetap yakin jika mereka ini dibawa oleh seorang Mucikari yang sudah di tahan di Polres KP3 Makassar. "Jadi mereka tidak datang sendiri, " katanya.
Rencananya, ke-13 PSK yang terjaring ini akan dibawa ke panti rehabilitasi Mattirodeceng untuk dibina. Sedangkan belasan tukang becak yang lagi mabuk ballo itu untuk sementara ditahan di Polres untuk diberi pembinaan. (*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009