Medan (ANTARA News) - Hari Mukti, mantan penyanyi yang kini aktif berdakwah, mengatakan, aksi teroris yang terjadi di Indonesia sangat merugikan umat Islam.

Harus dibedakan aksi bom bunuh diri yang dilakukan rakyat Palestina terhadap Israel dengan di Indonesia, katanya dalam suatu forum diskusi di Medan, Rabu.

Di Palestina, jelas dia, umat Islam berjuang untuk melepaskan diri dari penjajah sehingga pengorbanan yang dilakukan dicatat sebagai syahid, tapi kondisinya berbeda dengan di Indonesia.

Menurut dia, aksi teroris di Indonesia justru menguntungkan bagi Barat karena mereka memiliki cukup alasan untuk tetap menancapkan kuku kekuasaannya di negara-negara Asia yang mayoritas muslim.

Islam sangat mengutuk aksi kekerasan, namun diingatkan agar kaum muslim waspada dan tidak terpancing membenci sesama saudaranya dalam menyikapi terorisme.

Umat Islam di Indonesia harusnya berjuang tanpa kekerasan karena Islam bukan agama pendendam, tambahnya.

Dalam diskusi itu, Hari juga membahas kekuatan media dalam membangun opini.

Menurut dia, pemberitaan tentang terorisme itu cukup memberi dampak terhadapnya saat bepergian.

Sebelum bom meledak di Bali, katanya, dia sempat disambut dengan ramah oleh masyarakat Bali saat berkunjung ke daerah itu. Tapi setelah itu, tak seorang pun yang mau menyapanya.

Pers itu hebat, tapi masalahnya diridhoi Allah atau tidak, tambahnya.

Hari Mukti lalu mengambil contoh tentang pemberitaan AA Gym yang menurut dia, melahirkan opini yang salah, padahal apa yang dilakukannya sesungguhnya tidak melanggar ajaran dan syariat Islam.

Namun masalahnya adalah, siapa yang berada di belakang media. Mengutip satu pendapat, Hari mengatakan, bahwa siapa menguasai media dan emas dialah menjadi penguasa.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009