Dikutip dari GSM Arena, Jumat, pembaruan sistem operasi tersebut secara otomatis menampilkan tampilan kode sandi ketika mendeteksi wajah yang mengenakan masker, sehingga pengguna dapat langsung memasukkan kode sandi, tanpa harus memindai wajah.
Kemampuan ini tidak hanya untuk membuka kunci perangkat, tetapi juga untuk membuka aplikasi dan melakukan pembayaran, misalnya.
Fitur dalam pembaruan iOS yang relevan dengan COVID-19 lainnya adalah dukungan untuk antarmuka pemrograman aplikasi (API) yang mendukung aplikasi pelacak kontak dari otoritas kesehatan.
Fitur ini bukan aplikasi, melainkan API yang akan memungkinkan orang lain membuat aplikasi yang dapat memanfaatkan fitur ini. Sebagai informasi, Apple telah membuat teknologi pelacak kontak bersama Google.
Fitur ini sepenuhnya opsional, setidaknya untuk aplikasi yang secara eksplisit menggunakan API tersebut, namun perlu diingat tidak semua aplikasi pelacak kontak menggunakan API ini, dan tidak mendapat manfaat fitur keamanan dan privasi dari Apple dan Google.
Apple juga mengubah tampilan panggilan grup FaceTime. Setiap kali pengguna melakukan panggilan grup FaceTime, tampilan orang sedang berbicara menjadi lebih besar secara otomatis, namun dengan pembaruan ini pengguna kini dapat memilih untuk menonaktifkan fitur itu sehingga ukuran tetap sama.
Apple juga telah menambahkan opsi untuk secara otomatis berbagi informasi kesehatan dan informasi penting lainnya dari nomor ID kesehatan dengan layanan darurat ketika melakukan panggilan darurat (khusus di AS).
Pembaruan tersebut juga mencakup beberapa perbaikan bug, seperti layar hitam saat memutar video streaming dari sejumlah situs web.
iOS 13.5 telah tersedia untuk diunduh pada semua model iPhone, iPad dan iPod touch yang kompatibel.
Baca juga: Update mendatang untuk iOS akan tambah 70 emoji
Baca juga: Apple rilis iOS 11.3.1, apa kelebihannya?
Baca juga: Apple-Google umumkan teknologi pelacak kontak
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020