Gresik (ANTARA News) - Peziarah yang membanjiri makam Sunan Giri dan Maulana Malik Ibrahim di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menjelang Ramadhan 1430 Hijriah, Selasa, jumlahnya meningkat daripada pengunjung hari yang sama pekan lalu.
Namun, Kepala Dinas Pariwisata dan Komunikasi (Disparinkom) Pemkab Gresik, Migfar Syukur, Selasa, belum bisa menyebutkan jumlah peziarah pada hari itu. Apalagi jika dibandingkan dengan periode sama menjelang bulan puasa tahun lalu.
Ia lantas menyebutkan peziarah di makam Sunan Giri pada tahun 2008 tercatat 505.477 orang, sedangkan yang berkunjung ke makam Maulana Malik Ibrahim sebanyak 575.968 orang.
Menurut dia, dari 15 makam di Gresik, hanya kedua objek wisata religi ini yang memberikan kontribusi terbesar pada pendapatan asli daerah (PAD). Bahkan, pada tahun lalu mencapai Rp500 juta.
"Pendapatan itu melebihi pemasukan yang ditargetkan pada tahun 2008, yakni sebesar Rp350 juta. Untuk target tahun ini meningkat menjadi Rp600 juta," katanya.
Ia optimistis target tahun ini akan terpenuhi, apalagi pencapaian target hingga sekarang ini sekitar 85 persen.
Migfar menegaskan target itu akan tercapai, asalkan tidak terjadi kebocoran. Pasalnya, sebagian besar peziarah membayar retribusi kepada aparat Desa Pulopancikan--lokasi makam Maulana Malik Ibrahim--, bukan ke pihaknya.
"Itu khusus untuk rombongan penumpang yang parkir di tepi-tepi jalan yang lokasinya di luar areal parkir, dan yang menarik uang parkir adalah aparat desa, bukan petugas Disparinkom," katanya.
Sejumlah peziarah yang ditemui ANTARA di objek wisata religi itu mengaku berkunjung ke makam wali itu hanya untuk mengingat perjuangannya, bukan untuk melakukan hal-hal yang menyebabkan syirik.
Abdul Azis (45), bapak empat anak asal Lamongan ini mengajak seluruh keluarganya berziarah ke makam Sunan Giri hanya untuk melaksanakan salat tasbih.
"Sudah menjadi tradisi keluarga, setiap menjelang Ramadhan berziarah ke makam wali. Kedatangan kami di sini bukan meminta berkah kepada orang yang sudah meninggal," katanya menegaskan.
Sementara itu, pemantauan ANTARA di kompleks pemakaman, terutama mereka yang akan berkunjung ke makam Maulana Malik Ibrahim, areal parkir di sana tidak mampu menampung kendaraan pengunjung.
Karena tak mampu menampung, puluhan kendaraan terpaksa parkir di tepi-tepi jalan. Ruas jalan yang menuju kompleks pun menyempit.
Tak pelak, terjadi kemacetan arus lalu lintas di sekitar ruas Jalan Pahlawan, Jalan Jaksa Agung Suprapto, dan Jalan Agus Salim.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009