Jakarta (ANTARA News) - Satu unit helikopter Super Puma PT Dirgantara Indonesia (DI) segera memperkuat TNI Angkatan Udara (AU) pada akhir 2009. Penyerahan helikopter tersebut tinggal menunggu konfirmasi PT DI.
"Saya kira beberapa bulan ini akan segera diserahkan," kata Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Subandrio ketika dikonfirmasi ANTARA News di Jakarta, Selasa.
Ditemui usai menghadiri upacara penganugerahan Bintang Yudha Dharma Utama, Bintang Dharma, Bintang Yudha Dharma Nararya dan Bintang Yudha Dharma Pratama, ia mengatakan, pihaknya tinggal menunggu konfirmasi PT DI waktu penyerahan helikopter tersebut.
Markas Besar (Mabes) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) melakukan pemesanan 16 helikopter Super Puma NAS 332 beserta suku cadangnya dari PT DI berdasarkan kontrak jual beli (KJB) 010 pada 1998.
Namun, karena krisis ekonomi maka PT DI hanya sanggup menuntaskan sepuluh dari 16 unit yang dipesan tersebut.
"Dari 16, tujuh unit sudah selesai. Dari sembilan unit yang tersisa, tiga unit tengah dalam penyelesaian. Satu unit telah mencapai 90 persen dan dalam dua bulan ke depan sudah dapat diterbangkan, sedangkan dua lainnya masih sekitar 60-70 persen pengerjaannya," kata Direktur Utama PT DI Budi Santoso, pada kesempatan terpisah.
"Dengan akan selesainya tiga unit tersebut, maka telah 10 unit yang kami serahkan. Sisanya, akan akan dimodifikasi menjadi Super Puma II atau Cougar yang lebih baru teknologinya," katanya.
Modifikasi yang merupakan kerja sama antara PT DI dengan Eurocopter Perancis itu, untuk menguasai pasar helikopter khusus Angkatan Udara di kawasan Asia. (*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009