Pasuruan (ANTARA News) - Tim teknis dari PT KAI Surabaya dan Jember melakukan proses evakuasi terhadap KA Mutiara Timur yang terguling di Rejoso, Pasuruan, Jawa Timur.

Proses evakuasi dilakukan dengan cara mengganti rel yang patah dan bengkok terlebih dulu, sambil menunggu kedatangan kereta crane (katrol) dari Surabaya.

Kadaops 9 Jember, Esron Pakpahan yang ditemui di lokasi kejadian menyebutkan, proses evakuasi terhadap lima gerbong KA Mutiara Timur yang terguling diperkirakan bakal memakan waktu sekitar 6 jam.

Akibat tergulingnya KA Mutiara Timur Jurusan Banyuwangi-Surabaya di Rejoso, Pasuruan ini ada empat perjalanan kereta yang terpaksa dibatalkan yaitu KA Cantik jurusan Jember-Surabaya, KA Mutiara Timur jurusan Surabaya-Banyuwangi, KA Legowo jurusan Jember - Jogjakarta, dan KA Sri Tanjung jurusan Jember - Jogjakarta.

Esron Pakpahan belum bisa memastikan penyebab tergulingnya KA Mutiara Timur tersebut. Namun ia menyebutkan, secara fisik di lokasi kejadian ada rel yang patah sekitar 2,2 meter.

"Sekarang petugas sedang menyelidiki penyebabnya," kata Esron Pakpahan. Namun Esron juga mengungkapkan, meski bantalan rel di sepanjang lokasi kejadian telah diganti bantalan beton yang baru, rel yang digunakan merupakan rel buatan tahun 1920.

Tim Labfor Polda Jatim juga telah turun menangani kasus patahnya rel kereta api yang diduga sebagai penyebab tergulingnya KA Mutiara Timur. Kepala Tim Labfor Polda Jatim, Kompol Haryono yang ditemui di di sela-sela identifikasi di lokasi kejadian belum bisa memastikan penyebab kejadian.

Haryono mengatakan, masih butuh waktu untuk mengetahui hasilnya, apakah rel patah akibat tidak mampu lagi menahan beban, atau patah akibat baut telah dilepas terlebih dulu oleh orang yang tidak dikenal.

Tim Penyidik Reskrim Polres Pasuruan, Aiptu Zainal M yang memasang garis polisi di sekitar rel yang patah menyebutkan, rel yang patah sekitar 2,2 meter terpotong-potong menjadi enam bagian, dan ditemukan berserakan di sekitar lokasi.

Diketahui, rel yang patah merupakan rel sambungan yang telah dijepit dengan plat dan dipasang baut. Rel yang patah dan telah disambung itu juga telah diketahui oleh petugas penjaga rel. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009