Kuala Lumpur, (ANTARA News) - Media massa Malaysia, Selasa, memberitakan gembong teroris yang tewas dalam penyergapan oleh Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (8/8), ternyata bukan Noordin M Top, gembong teroris yang paling dicari di Indonesia.
Sumber berita media massa Malaysia itu antara lain mengutip kantor berita AFP dan wakil keluarga Noordin, Badarudin Ismail, yang menegaskan, berdasarkan sidik jari dan foto muka, sang teroris itu bukan Noordin M Top.
Media massa yang mengutip kantor berita asing, sumber beritanya, dari aparat kepolisian yang enggan disebut identitasnya. Sumber itu menegaskan bahwa struktur wajah dan sidik jarinya bukan milik teroris yang paling dicari itu.
Setelah melihat fotonya, keluarga Noordin M Top di Johor juga tidak yakin lelaki yang tewas ditembak polisi Indonesia di sebuah rumah di Temanggung, Jawa Tengah, 8 Agustus 2009 adalah Noordin M Top.
Media massa Malaysia memperkuat dugaan bahwa teroris yang mati itu bukanlah Noordin dengan mengutip pernyataan pengamat teroris Singapura Rohan Gunaratna.
Selain itu, pernyataan Kapolri Bambang Hendarso Danuri bahwa kepolisian Indonesia masih belum dapat mengidentifikasi mayat teroris itu, karena kini masih dalam tahap uji DNA.
Dikemukakan pula, pemerintah Indonesia menawarkan uang 100.000 dolar AS bagi siapa yang memberikan informasi tentang Noordin M Top hingga dia tertangkap.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009