Jakarta (ANTARA  News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa pagi turun menjauhi angka Rp9.900 per dolar AS, karena pelaku pasar kembali melepas rupiah, akibat melemahnya bursa regional mengikuti bursa Wall Street.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar mencapai Rp9.930-Rp9.945 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.890-Rp9.900 atau turun 40 poin.

Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova di Jakarta, Selasa mengatakan, melemahnya bursa regional mengakibatkan dolar AS di pasar regional menguat.

Dolar AS terhadap euro menguat menjadi 1,4151 dari 1,4193 namun terhadap yen turun jadi 97,33 dari 97,51.

Kenaikan dolar terhadap Euro, menjelang adanya pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve AS, katanya.

Dolar sebelumnya naik tajam, setelah ada laporan bahwa tingkat pengangguran AS merosot 9,4 persen Juli, akibat pemecatan pekerja menjadi 247.000.

Menurut Rully Nova, bursa Wall Street merosot terutama disebabkan aksi ambil untung setelah empat pekan berturut-turut menguat.

Investor mengunci keuntungannya dari rally baru-baru ini dan menunggu data ekonomi minggu ini untuk mencoba menentukan keberlanjutan momentum pasar, katanya.

Karena itu, lanjut dia apabila pasar dunia kembali melemah, maka rupiah diperkirakan akan terus melemah mendekati angka Rp10.000 per dolar.

"Kami optimistis kondisi ini akan mendorong Bank Indonesia (BI) kembali masuk pasar dan melepas dolar untuk menjaga rupiah agar tidak terpuruk lebih jauh," ucapnya.

Ia mengatakan, dengan masuknya BI maka pergerakan rupiah akan kembali menguat. Selain itu juga pelaku masih optimis dengan pasar Indonesia, setelah pemerintah berhasil mengatasi teroris yang meledak bom di kedua hotel terkemuka di Jakarta. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009