Islamabad (ANTARA News) - Jurubicara utama Taliban Pakistan Hakimullah Mehsud, Senin, menelepon wartawan dan mengatakan pemimpin Taliban Baitullah Mehsud masih hidup dan ia akan memberikan bukti guna memperkuat pernyataannya.
Namun, Menteri Dalam Negeri Pakistan Rehman Malik berkeras dalam Sidang Majelis Nasional, majelis rendah parlemen, seorang dokter yang merawat Baitullah, pemimpin Tehreek-e-Taliban Pakistan, juga telah mengkonfirmasi bahwa Mehsud telah meninggal pada malam antara 5 dan 6 Agustus.
Ia menyatakan beberapa sumber intelijen juga telah mengkonfirmasi bahwa Baitullah tewas dalam satu serangan pesawat tanpa awak Amerika Serikat pada Rabu dan ia akan melakukan tes DNA dan mengumpulkan lebih banyak bukti.
Tetapi Hakimullah Mehsud, Senin petang, menelepon wartawan di Islamabad dan Peshawar guna membantah pernyataan Menteri tersebut.
"Saya akan memberikan bukti untuk memperlihatkan bahwa Baitullah Mehsud masih hidup, kalau Menteri Dalam Negeri tak memberikan bukti bahwa pemimpin Taliban itu gugur," kata Hakimullah.
Malik juga menyatakan pemimpin Taliban, Hakimullah, sebenarnya telah tewas dan seorang pemimpin lain Waliur Rehman cedera akibat pertikaian dalam pertemuan dewan Taliban.
Menteri tersebut juga menyatakan kedua pemimpin Taliban itu, Hakimullah dan Waliur Rehman telah berkelahi memperebutkan dana mereka.
Hakimullah Mehsud membantah adanya pertikaian dalam pertemuan dewan Taliban dan mengatakan semua anggota bersatu di bawah "Amir", pemimpin Baitullah Mehsud.
Ia juga memperingatkan media agar menentang apa apa yang ia sebut penyebaran desas-desus, dan mengatakan Taliban telah menunjuk Azam Tariqas sebagai jurubicara baru.
Sementara itu seorang pejabat AS yang tak disebutkan jatidirinya, Senin, mengatakan kepada CNN Mehsud tewas pekan lalu dalam satu serangan pesawat tanpa awak CIA, sewaktu kakinya sedang diurut di bagian atas rumah ayah mertuanya.
Seorang perempuan sedang mengurut kaki pria tersebut dan Badan Intelijen Pusat AS (CIA) mengetahui Mehsud menderita diabetes, mengalami nyeri di kedua kakinya, dan seringkali berusaha menghilangkan rasa sakit dengan cara itu, kata laporan tersebut seperti diwartakan Xinhua dan AFP.
Seorang pejabat kontra-terorisme AS mengatakan juga mengatakan "ada petunjuk kuat Mehsud sudah tewas" menyusul serangan satu pesawat tanpa awak AS.
"Tak seorang pun menunggu dia untuk makan malam," kata pejabat tersebut.
Presiden AS Barack Obama diberitahu Mehsud tewas setelah "peningkatan dramatis" sembilan pesawat tanpa awak yang secara khusus mengincar pemimpin Taliban itu dalam beberapa pekan belakangan, kata pejabat AS tersebut kepada stasiun TV CNN.
Belum ada konfirmasi terpisah mengenai pernyataan tersebut dan pernyataan yang membantahnya melalui sumber independen. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009