Pasuruan (ANTARA News) - Lima dari delapan gerbong Kereta Api (KA) Mutiara Timur jurusan Banyuwangi-Surabaya, Selasa sekitar pukul 04.05 WIB terguling di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, tepatnya KM 69+3/2, sehingga menyebabkan puluhan orang luka-luka.
Informasi yang dihimpun ANTARA di lokasi kejadian, lima gerbong dari urutan belakang itu terguling setelah KA yang ditarik lokomotif dengan nomor CC 20192 melintasi rel yang terputus kurang lebih sepanjang 2,2 meter di KM 69+3/2.
Sementara itu, Lokomotif CC 20192 dan tiga gerbong di belakangnya terlihat masih di atas rel.
Kereta Api Muatiara Timur yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) sejak 1972 ini bertolak dari Banyuwangi, Senin (10/8) malam sekitar pukul 22.25 WIB, dengan tujuan Stasiun KA Gubeng Surabaya.
Namun, wartawan ANTARA di lokasi kejadian belum bisa memastikan korban jiwa penumpang KA kelas bisnis dan eksekutif itu.
Hingga berita ini diturunkan, petugas masih melakukan evakuasi terhadap penumpang KA menempuh rute Surabaya-Banyuwangi dengan jarak 257 km, dan waktu tempuh sekitar 6 jam 30 menit.
Di lokasi kejadian terdengar suara sirine dari mobil ambulans yang akan membawa korban ke rumah sakit terdekat yang berada di Kecamatan Rejoso.
Kereta api dengan kapasitas 360 tempat duduk yang terdiri atas dua kereta kelas eksekutif, satu kereta makan (KMP2), satu kereta pembangkit, dan empat kereta kelas bisnis ini berhenti di Stasiun Jember, Rambipuji, Tanggul, dan Probolinggo.
Namun, sebelum menuju Stasiun KA Pasuruan, kereta mengalami musibah di Rejoso sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Surabaya.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009