Jakarta (ANTARA News) - Atraksi kebudayaan Indonesia yang menampilkan sendratari Ramayana di gedung pertunjukan UNESCO Palace, Beirut, Sabtu malam, berlangsung meriah dan mendapat sambutan antusias dari warga Lebanon.
Atraksi itu sendiri didukung para artis dari staf Kedutaan Besar RI (KBRI) Beirut, mahasiswa, prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Kontingen Garuda di UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) dan sejumlah penari asal Yogyakarta.
Siaran pers KBRI Beirut yang diterima di Jakarta, Senin, menyebutkan, atraksi kesenian dalam "Malam Kebudayaan Indonesia" itu juga melibatkan para penari Lebanon yang tergabung dalam Friends of Indonesia (Teman-Teman Indonesia).
Acara itu berlangsung selama hampir satu setengah jam. Termasuk penampilan gamelan, kulintang dan rampak kendang.
Dubes RI di Beirut, Bagas Hapsoro, dalam sambutannya pada acara tersebut mengatakan, kehadiran para penonton pada Malam Kebudayaan Indonesia tak hanya menunjukkan kedekatan hubungan persaudaraan yang telah terbina antara masyarakat Indonesia dan Lebanon, tetapi juga mencerminkan apresiasi masyarakat terhadap nilai-nilai budaya dan kesenian sebagai bahasa universal.
Pada kesempatan itu, musik-musik Kulintang yang dimainkan para ibu KBRI Beirut menyuguhkan lagu-lagu Lebanon. Antusias warga Lebanon terhadap alat musik dari bambu itu amat tinggi.
Mereka tak hanya menyanyi, sebagian penonton yang datang dari berbagai sudut kota di Lebanon ikut berdiri dan bergoyang, saat pemain Kulintang memainkan nada-nada lagu merdu.
Begitu pula Gamelan dan Rampak Kendang. Kedua alat musik Indonesia itu mengundang tepuk tangan riuh para penonton. Gerakan tari dan tepukan kendang para anggota Satgas TNI di UNIFIL yang berpadu dengan teriakan dan manuver akrobatik ikut mendorong semangat "pesta" para penonton.
Menurut Zainal Aziz, seorang staf di KBRI Beirut yang menangani acara, tim kesenian Indonesia itu akan kembali tampil menghibur masyarakat Lebanon, pada 13, dan 15 Agustus nanti di hadapan pasukan penjaga perdamaian PBB di daerah perbatasan Lebanon - Israel.
Tim kesenian Ramayana ini diharapkan dapat menjadi tontonan yang menarik. Tak hanya bagi prajurit Indonesia, tetapi juga pasukan PBB dari berbagai negara.*(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
Ini foto-foto pementasan: http://starscene.dailystar.com.lb/featured/2009/08/ramayana-introduces-indonesian-culture-at-unesco-palace/?show=slide
hanoman jingkrak
Mengapa mempertunjukkan kebudayaan bangsa lain di negeri orang?! Bukankan masih banyak kebudayaan asli Indonesia yang lebih bermutu.