Solo (ANTARA News) - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan mempersiapkan kadernya masuk dalam kabinet calon presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), setelah proses di Mahkamah Konstitusi (MK) selesai.
"Kami jika diminta SBY akan mempersiapkan sesuai kriteria. Tapi, masih menunggu setelah proses di MK selesai," kata Wakil Sekjen DPP PKS, Zulkieflimansyah, usai acara pembekalan dan konsolidasi 137 anggota legislatif terpilih asal PKS se-Jawa Tengah di solo, Senin.
Menurut Zulkieflimansyah, dari pengalaman pemilihan kabinet sebelumnya, SBY selalu taat prosedur dan sudah dikomunikasikan dengan partainya. Setelah proses di MK selesai, SBY akan bertemu pimpinan partai untuk membicarakan langkah ke depan termasuk menyusun kabinet.
PKS akan menunggu arahan dari SBY kira-kira seperti apa, koalisi kompetensi yang dibutuhkan seperti apa, dan struktur kabinetnya, Setelah itu, baru dapat menawarkan nama-nama kadernya sesuai yang dibutuhkan.
Meskipun, PKS ketika membentuk koalisi dengan calon presiden terpilih ada kesepakatan awal yang sangat mendasar yakni untuk membangun koalisi didasarkan atas nilai, tetapi bukan pada bagi-bagi kursi dalam kabinet.
Oleh karena itu, PKS ikut berpartisipasi dalam koalisi karena berkeinginan yang taat aturan, taat etika, dan ditekankan berkesinambungan pembangunan. soal susunan kabinet memang harus dibicarakan bersama dan tidak etis juga PKS meminta jatah kabinet.
Sementara ketua Bidang Politik dan Hukum DPP PKS Untung Wahono menjelaskan, soal kabinet masih menunggu perkembangan dan apa yang diharapkan oleh presiden terpilih dan baru dipersiapkan orang-orangnya.
"Apa yang dibutuhkan SBY, PKS akan mempersiapkan sesuai kebutuhan," katanya.
PKS tetap mempersiapkan kadernya jika dibutuhkan masuk dalam susunan kabinet SBY 2009-2014,tetapi yang terpenting baik untuk kemajuan bangsa dan PKS tetap mengedepankan kepentingan masyarakat dibanding mengutamakan partai sendiri.
Kekuasaan bukan pilihan tetapi konsekuensi partai yang ikut aktif dalam pilpres. "Kita tidak mungkin minta jatah dalam kabinet. Tapi, jika kita diminta telah disiapkan," katanya. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009