Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono mengatakan, dua kapal selam baru yang akan memperkuat TNI Angkatan Laut paling lambat akan datang pada 2011.

"Namun, dengan tetap menyesuaikan anggaran negara yang tersedia. Kita harus menimbang-nimbang antara kebutuhan kesra, ekonomi dengan polhukam. Karena itu, mudah-mudahan kapal selam bisa datang 2011 dan sedang diupayakan," katanya menjawab ANTARA News di Jakarta, Senin.

Ditemui usai peluncuran buku "50 Tahun Pengabdian Hiu Kencana" ia mengatakan, pihaknya masih terus menggodok pengadaan dua kapal selam bagi TNI Angkatan Laut termasuk kemungkinan perumusan kontrak pembelian pada Agustus 2009.

"Jika ketersediaan anggaran dimungkinkan ya segera kita proses dan adakan. Karena bagaimana pun prioritas utama pemerintah kan masih kesra dan pemulihan ekonomi," kata Juwono.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, dari empat negara yang mengajukan proposal pengadaan kapal selam baru bagi TNI Angkatan Laut, kini tinggal dua negara.

"Dua negara itu adalah Korea Selatan dan Rusia. Ini yang sedang digodok segala kemungkinannya oleh Departemen Pertahanan untuk kemudian ditentukan negara mana yang akan dipilih," katanya.

Indonesia sebelumnya telah membuka tender bagi pengadaan dua kapal selam baru untuk Kredit Ekspor 2004-2009.

Untuk pengadaan kapal selam TNI AL ada beberapa negara yang menjadi pilihan seperti Jerman (U-209), Korea Selatan (Changbogo), Rusia (Kelas Kilo), dan Perancis (Scorpen).

"Syarat utama yang kita minta dari masing-masing negara adalah adanya transfer teknologi. Jika tidak ada alih teknologi, maka kita drop. Sekarang dari empat tinggal dua negara," ujar Kasal. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009