Menurut Hanif, di Banjarmasin, Rabu, penambahan tempat tidur tersebut, sebagai upaya untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 yang mungkin terjadi. "Berdasarkan evaluasi kegiatan rapid test massal yang telah dilakukan, 10 persen dari testing di Banjarmasin menunjukkan reaktif," katanya.
Baca juga: Tim Gugus: Karantina pasien COVID-19 wajib dilakukan di provinsi
Angka tersebut, tambah dia, cukup mengkhawatirkan, sehingga harus dilakukan berbagai kesiapan, di antaranya menambah tempat tidur untuk perawatan di rumah sakit.
Beberapa rumah sakit yang akan menambah tempat tidur adalah RS HM Ansyari Saleh Banjarmasin sebelumnya ada 10 tempat tidur, kini menjadi 50 tempat tidur, dan telah penuh semua.
"Saat ini rumah sakit tersebut sedang melakukan persiapan menuju 110 tempat tidur dan besok (21/5) persiapannya telah tuntas," katanya.
Di RSUD Ulin Banjarmasin, sebelumnya 125 tempat tidur dan kini menuju persiapan menjadi 300 tempat tidur. Selanjutnya, dari 300 tempat tidur tersebut akan kembali ditambah menjadi 500 tempat tidur.
Hanif mengaku telah berkomunikasi dengan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina untuk memaksimalkan RS Sultan Suriansyah guna penanganan kasus COVID-19 dengan menambah 100 tempat tidur.
Baca juga: Satu keluarga di Banjarbaru positif COVID-19, salah satunya balita
"Kalau ruangannya sudah siap, Pemprov Kalsel akan membantu tempat tidur dan relawannya," katanya.
Kemudian RS Siaga Banjarmasin juga bakal menyiapkan 30 tempat tidur, RS Idaman Banjarbaru hingga kini belum konfirmasi, namun diharapkan bisa menyiapkan 50 tempat tidur.
RS Boejasin Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, terdapat 128 tempat tidur, bila terjadi lonjakan pasien, akan ditambah lagi hingga menjadi 250 tempat tidur, khususnya bangunan di rumah sakit lama yang hingga kini belum dimanfaatkan.
Terakhir, RS Hasan Basry Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan diharapkan juga menyiapkan tempat tidur 40-75. "Harapannya target penambahan menjadi seribu tempat tidur untuk kasus COVID-19 bisa tercapai dan pasien bisa terlayani dengan lebih baik," katanya.
Baca juga: Penyaluran bantuan COVID-19 jangan ditunggangi kepentingan pilkada
Baca juga: Sosialisasi bahaya COVID-19 di Kotabaru dilakukan hingga ke sawah
Pewarta: Ulul Maskuriah/Latif Thohir
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020