Jakarta, (ANTARA News) - Tim Indonesia Automatic Finger Print Identification (Inafis) dari Mabes Pori, Senin (10/8) sore sekitar pukul 15.15 WIB mendatangi kali kedua pasca dikirimnya mayat yang diduga Noordin M Top, yang tewas dibrondong peluru Densus 88.
Empat anggota Inafis membawa 3 koper tas hitam peralatan identifikasi. Mereka diduga datang untuk melakukan identifikasi mayat yang diduga Noordin M Top, Air Setiawan dan Eko Joko Sarjono alias Eko Peang.
Sementara direktur RS Polri Kramat Jati, Brigjen Dr. M Aidy Rawas saat ditanyai apa benar kedua mayat yang tewas dari Jati Asih, Bekasi adalah Air dan Eko.
Ia menjawab, silakan tanya ke Kabareskrim Mabes Polri. Sebab semua hasil dari RS Polri diserahkan ke Kabareskrim.
Rawas yang dimintai keterangan apakah dari tiga mayat yang tewas di tangan Densus 88 itu, ada yang bernama Ibrohim. Lagi-lagi Jendral bintang satu itu menolak menjawab pertanyaan.
"Kami sedang melakukan pengecekan prosedur Internasional dengan tiga tahap. Yang pertama mencocokan gigi, sidik jari dan tes DNA," katanya.
Menurutnya pihak rumah sakit tidak berhak mengumumkan hasil tes. Semuanya diserahkan ke Kabareskrim.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009