Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin pagi turun 10 poin menjadi Rp9.900/9.915 per dolar dibanding penutupan akhir pekan lalu Rp9.890/9.900, karena pelaku pasar masih melepas rupiah.
Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, mengatakan, penurunan rupiah hingga mencapai Rp9.900 per dolar AS sebenarnya tidak masalah karena pemerintah telah mematok rupiah mencapai Rp10.000 per dolar.
Menurut dia, rupiah diharapkan stabil di level Rp10.000 per dolar, dari pada nanti terus melemah jauh di atas angka Rp10.000 per dolar.
"Kita senang apabila rupiah berada dalam level yang stabil itu, karena di posisi tersebut eksportir maupun importir tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan bisnisnya," katanya.
Ia mengatakan, rupiah saat ini sedang menuju titik keseimbangan, meski peluang untuk kembali menguat masih tetap ada.
Pelaku asing saat ini juga sedang menunggu reaksi pasar, apakah masih ada nilai ekonomis baginya untuk tetap bermain di pasar domestik, ucapnya.
Ditanya apakah rupiah akan dapat mencapai Rp9.500 per dolar pada akhir tahun ini, ia mengatakan lihat saja nanti apakah rupiah bisa mencapai level tersebut, tergantung dari reaksi pelaku asing dan faktor positif lainnya yang mendukung pasar.
"Kami melihat pelaku asing saat ini hati-hati bermain di pasar modal Indonesia, meski indeks saham Indonesia menguat akibat aksi beli saham pelaku lokal setelah sepanjang minggu lalu melemah," katanya.
Rupiah, lanjut dia, berpeluang menguat hingga mencapai Rp9.500 per dolar AS, apabila dukungan positif dari masuknya dana asing ke pasar modal Indonesia terus berlanjut.
Namun aktifitas pelaku asing saat ini agak berkurang, setelah banyak melepas dolarnya di pasar uang untuk membeli saham di pasar modal Indonesia, katanya. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009