Palu (ANTARA News) - Seorang `preman` asal Desa Tulo, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, ditemukan tewas, diduga karena dianiaya massa.
Pria naas yang diketahui bernama Asdar (25) itu ditemukan tewas pada Minggu pagi, di Desa Soulove, Kecamatan Biromaru, tepatnya di pematang sawah yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi permukiman penduduk.
Asdar tewas dengan kondisi badan penuh luka bacok. Bahkan, tangan kanannya putus akibat luka bacokan benda tajam.
Kapolsek Biromaru, AKP I Made Widiya yang dikonfirmasi wartawan di Palu, Minggu, membenarkan hal itu.
Dia menjelaskan, tewasnya korban Asdar bermula dari sebuah acara pesta pernikahan di rumah milik Misra, warga Desa Soulove, yang kemudian dilanjutkan dengan acara "Dero" (tarian daerah masyarakat Sulteng).
Di saat acara Dero sedang berlangsung pada sekitar pukul 01.00 Wita, Minggu, Asdar tiba-tiba datang dan kemudian mengamuk di hadapan puluhan warga setempat, dengan menghunuskan sebilah parang.
Akibatnya, tiga warga mengalami luka cukup serius setelah terkena tebasan parang milik Asdar. Mereka adalah Roman, Zakir, dan Topan.
Puluhan warga lainnya berusaha menyelamatkan dan melarikan ketiga korban ke rumah sakit. Setelah itu, warga yang marah lantas mengeroyok Asdar. Asdar pun diduga tewas akibat keroyokan massa.
Polisi menduga, korban Asdar tewas dibunuh oleh sejumlah warga yang tidak menerima kedatangannya pada saat dia mengamuk.
Saat ini pihak Polsek Biromaru bersama tim penyidik dari Polres Donggala sedang menyelidiki kasus pembunuhan ini.
Belum ada keterangan yang mengarah ke pelaku pembunuhan Asdar yang didapat oleh polisi.
"Kami juga telah memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui kejadian tersebut," kata Kapolsek I Made Widiya.
Saat ini jenazah Asdar sudah dibawa ke RSUD Undata Palu guna keperluan visum et repertum.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009