"Selama pandemi ini, kami lihat ada transaksi naik di e-commerce dan (toko) online," kata Chief Technology Officer DANA, Norman Sasono, dalam jumpa pers online, Rabu.
Transaksi mereka untuk belanja online an e-commerce naik dua kali dibandingkan pada Desember lalu, sebelum pandemi. Selain belanja e-commerce, DANA juga mencatat transaksi terbanyak mereka untuk transfer saldo, baik antarpengguna platform tersebut maupun pengiriman ke bank.
Layanan lain yang banyak digunakan selama pandemi adalah Billers, fitur di dalam platform untuk membayar tagihan seperti listrik dan membeli pulsa.
DANA beberapa waktu lalu meluncurkan layanan Home Shopping untuk membantu mitra mereka, terutama yang memiliki toko offline, untuk tetap bisa berjualan meski pun gerai tutup karena kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.
DANA tidak menjelaskan secara rinci seperti apa perkembangan Home Shopping sekarang, namun, menyatakan layanan tersebut mendapat tanggapan yang positif.
Layanan Home Shopping menghubungkan pengguna DANA langsung dengan merchant melalui aplikasi pesan instan WhatsApp. Setelah memesan dan membayar lewat fitur DANA Qris, kode QR, merchant akan mengirimkan pesanan ke alamat konsumen.
DANA saat ini memiliki 40 juta pengguna. Untuk memikat lebih banyak pengguna menggunakan dompet digital tersebut, mereka bekerja sama dengan lebih banyak toko online serta perbankan untuk fitur Binding Card, integrasi kartu debit atau kredit ke DANA sehingga pengguna bisa memilih menggunakan saldo atau kartu sebagai sumber dana saat belanja.
Baca juga: ShopeePay dukung pembayaran zakat secara online
Baca juga: Tips kirim THR dan donasi dengan dompet digital DANA
Baca juga: LinkAja Syariah inisiasi program zakat berbasis kelurahan
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020