Bogor (ANTARA News) - Ketua Takmir Masjid As Surrur Syuhelmaidy Syukur, membantah spekulasi yang menyebutkan bahwa keberadaan Ustad SJ sebagai imam di masjid As Surrur karena undangan umat di Perumahan Telaga Kahuripan Gugus Candraloka Parung Bogor, Jabar.
Ustad SJ, orang yang disebut-sebut Kepolisian sebagai perekrut para pembom Hotel JW Marriot dan Rits Carlton, dijadikan imam pertama masjid As Surrur karena imam lama pindah rumah.
"Beliau tinggal di sini sekitar satu tahun yang lalu, dan tidak langsung menjadi imam di masjid As Surrur. Ketika ada imam yang pindah, baru pak SJ menggantikannya," kata Syuhel yang saat dihubungi masih berada di Masjid As Surrur Parung, Minggu.
Syuhel juga mengatakan selama menjadi imam dan beberapa kali mengisi pengajian di masjid itu, Ustad SJ selalu menyampaikan materi pengajian yang wajar dan tidak pernah bertindak dan bersikap yang aneh.
"Untuk pengajian kita selalu berikan sesuai tema. Pak SJ selalu mendapat materi tentang Al Quran. Saat berbincang-bincang Ustad SJ juga tidak pernah berbicara soal yang mencurigakan," katanya.
Syuhel mengharapkan kasus Ustad SJ dan Dani Dwi Permana yang disebut sebagai pelaku pemboman Hotel JW Marriot tidak merusak citra masjid As Surrur yang dibangun oleh warga untuk kemashlahatan bersama.
"Dengan kasus ini warga menjadi resah karena seakan-akan masjid dicurigai sumber teroris. Padahal sejak awal kita sudah tidak mengijinkan adanya pengajian-pengajian khusus yang membahas tema seperti menentang negara dan lain-lain," katanya.
Syuhel menambahkan bahwa sejak Maret lalu, Ustad SJ meninggalkan kediamannya di Candraloka tanpa sempat berpamitan kepada dirinya sebagai Ketua Takmir Masjid.
Sejumlah warga di Candraloka mengatakan, Ustad SJ pada suatu forum usai sholat Subuh pernah berpamitan kepada jamaah saat itu karena akan pindah ke Solo Jawa Tengah untuk mengurus tanah wakaf dan pesantren.
Ustad SJ selama di Candraloka tinggal di blok CC 3 nomor 6 atau berjarak sekitar 25 meter dari Masjid As Surrur. Rumah itu diketahui Ketua RT sebagai rumah milik kakak SJ yaitu Syahril.
Salah seorang jamaah masjid Sodik mengatakan selama menjadi imam masjid dan tinggal di kompleks perumahan itu, Ustad SJ sangat baik dan ramah. "Sosialisasinya sangat baik terhadap warga sekitar termasuk jamaah masjid. Ceramah-ceramah beliau juga tidak pernah menyinggung sedikitpun mengenai hal-hal yg radikal," katanya.
Ustad itu, lanjutnya sering ikut bermain bola voli bersama warga dan tidak pernah terlihat melakukan tindakan yang mencurigakan selama ini. "Beliau itu usahanya jual madu, obat-obat dari Timur Tengah dan melakukan pemijatan serta bekam. Istrinya meski bercadar juga masih bergaul dengan tetangga," katanya.
Mengenai kedekatan Ustad SJ dengan Dani Dwi Permana pelaku pemboman di Hotel JW Marriot, seorang pengurus RW X Chandraloka mengatakan bahwa keduanya sangat dekat melebihi kedekatan yang biasa antara seorang "marbot" (penjaga masjid) dengan seorang ustadnya.
"Dani sangat dekat dengan Pak Ustad, mungkin Dani mendapatkan sesuatu yang tidak dia dapatkan di rumah," kata pengurus RW yang tidak mau disebut namanya itu.
Dani yang berusia 18 tahun, merupakan warga Candraloka di RT 07. Ayahnya yang seorang Satpam di perumahan itu saat ini sedang mendekam di LP Paledang Bogor karena kasus pencurian. Sementara ibu dan adik-adiknya pindah ke sebuah kota di Kalimantan.
Selama ini, Dani hanya tinggal di rumah bersama kakaknya. Namun Dani jarang berada di rumah karena lebih sering tinggal di masjid atau bersama teman-temannya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
\"Srigala Bermuka Malaikat\"
Saya Yakin seYakin yakinnya kalau Para Pelakunya dari Golongan AGAMA LAIN sudah pasti Tempat ibadahnya atau para pengikutnya
(jemaatnya) Dibakar habis-habisan.Baik oleh Warga setempat ataupun oleh Pemerintah itu sendiri.
Ini adalah Realita semoga semua lapang dada
tanpa ada yg tersinggung dan semoga Bangsa Indo mau membuka hati Nurani untuk mengaca diri.