Jakarta (ANTARA) - Gamer Indonesia Muhammad Mulkana resmi dikontrak oleh tim Petronas Yamaha SRT sebagai atlet eSports MotoGP tim asal Malaysia tersebut.
Akrab dipanggil Kana, atlet kelahiran Balikpapan, Kalimantan Timur, 23 tahun silam itu merupakan rookie di ajang eSport Global Series dan menunjukkan hasil yang impresif di Pro Draft.
Pro Draft adalah fase seleksi resmi dari kompetisi tersebut yang mana para pemain ambil bagian di tiga tantangan online di video game MotoGP.
Di akhir tiga tes time trial, Kana finis peringkat tiga di klasemen Rest of the World, menjadi gamer Asia peringkat pertama, dan memuncaki kategori PC berkat dua finis pertama di Qatar dan Austin serta runner-up di Thailand.
Kana akan menggunakan livery tim Petronas Yamaha SRT melawan 10 pebalap eSport lainnya di Global Series, MotoGP eSport Championship yang terdiri dari delapan balapan tahun ini.
Layaknya MotoGP, para gamer akan meraih poin berdasarkan posisi finis mereka dan kompetitor dengan poin tertinggi dari delapan lomba itu akan menjadi juara.
"Kami menantikan bekerja sama dengan Kana untuk membantu dia memberikan penampilan terbaiknya," kata bos tim Petronas Yamaha SRT Razlan Razali di laman resmi tim, Rabu.
"Jelas dia adalah talenta muda di arena eSports dan kami ingin melihatnya tumbuh, bersama kepentingan tim dan pasar Indonesia.
"Kami memiliki banyak teman di fanbase MotoGP Indonesia yang sangat besar dan kami harap kita semua bisa merayakan podium dengan Kana segera."
Jadwal seri pertama ajang eSport MotoGP itu akan diumumkan segera setelah MotoGP mengonfirmasi revisi kalender musim.
"Ini sangat berarti bagi saya dan saya sangat senang mewakili Petronas Yamaha SRT di MotoGP eSport Championship," kata Kana.
"Saya mungkin rookie tahun ini tapi saya ingin menjadi juara dunia MotoGP eSPort! Saya ingin bertarung untuk podium dan menangi balapan sebanyak mungkin," kata dia.
Baca juga: Balap esports paling ambisius, 24 Hours Le Mans Virtual digelar Juni
Baca juga: Berkat Quartararo, Rossi rayakan podium Grand Prix Virtual di Misano
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020