Bengkulu (ANTARA) News - Pulau Enggano yang berjarak 120 mil dari Kota Bengkulu akan dijadikan pelabuhan samudera Internasional dan tempat pengisian bahan bakar kapal asing.
"Enggano merupakan pulau terluar yang sangat strategis sebagai penghubung jalur Internasional karena sebagai antisipasi ketika selat Malaka sudah jenuh menampung kapal-kapal yang melintas," kata Gubernur Bengkulu, Agusrin Maryono Najamudin di Bengkulu, Minggu.
Ia mengatakan, pulau tersebut sebagai jalur alternatif bagi kapal asing yang melintas untuk beristirahat dan melakukan pengisian bahan bakar.
Provinsi Bengkulu merupakan kawasan maritim yang berada di jalur samudera sebagai lintasan kapal-kapal asing sejak dulu.
Ketika penjajahan jalur tersebut digunakan penjajah sekaligus penghubung Eropa Timur untuk menjajah sebagai lintasan pengangkutan hasil rempah-rempah dan hasil bumi lainnya.
Agusrin menambahkan, pembangunan pelabuhan di Enggano sudah menjadi komitmen ke depan agar Bengkulu tidak menjadi wilayah yang hanya mengandalkan pendapatan asli daerah dari sektor perikanan dan sektor lainnya.
"Kami berharap rencana tersebut dapat terealisasi dengan baik sehingga perizinannya dapat terealisasi oleh pemerintah pusat," katanya.
Pembangunan pelabuhan itu, menurut dia merupakan sebagai terobosan yang harus dilakukan untuk menjadikan Bengkulu sebagai pelabuhan samudera Internasional.
Rencana ke depan Bengkulu juga akan dijadikan kawasan maritim karena tujuh dari sepuluh kabupaten/kota merupakan wilayah pesisir.
Tujuh wilayah kabupaten/kota pesisir tersebut seperti Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, dan Kota Bengkulu.
Kemudian Kabupaten Seluma, Bengkulu Selatan, dan Kaur merupakan wilayah pesisir yang langsung berhadapan dengan samudera.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009