Pengalaman menunjukkan vaksin itu ditemukan belasan tahun, dan belasan tahun juga bisa tidak terjadi apa-apa, tidak muncul juga

Jakarta (ANTARA) - Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko mengatakan vaksin belum dapat ditemukan dalam waktu dekat atau cepat, sehingga masyarakat harus siap dengan hidup dalam kondisi normal baru berdampingan dengan COVID-19.

"Kita tidak bisa memprediksi kapan vaksin itu akan ada, bisa jadi tidak pernah ada, tapi tidak akan cepat, tidak mungkin cepat, jadi kita harus mempersiapkan kondisi normal yang baru, new normal, bahwa kita harus hidup bersama COVID-19," kata Handoko saat berkunjung ke Kantor Berita ANTARA Jakarta, Rabu.

Baca juga: Presiden: Indonesia harus mampu hasilkan sendiri vaksin COVID-19

Memang para peneliti di seluruh dunia sedang berupaya menemukan vaksin COVID-19, namun saat ini belum ada hasil yang memuaskan.

Hingga saat ini, belum ada satu pun negara yang mengklaim telah menemukan vaksin COVID-19. Pemerintah Indonesia masih terus berupaya untuk mengembangkan vaksin COVID-19.

Baca juga: Vaksin COVID-19 siap Januari 2021, setelah studi capai kemajuan cepat

"Pengalaman menunjukkan vaksin itu bisa (ditemukan) belasan tahun, dan belasan tahun juga bisa tidak terjadi apa-apa, tidak muncul juga," ujarnya.

Baca juga: Indonesia ikut "solidarity trial" vaksin COVID-19

Sebagai contoh nyata, sampai sekarang ini belum ada vaksin untuk HIV, bahkan vaksin untuk malaria sudah berpuluh-puluh tahun juga belum ditemukan, tapi masyarakat bisa hidup sejak lama bersama penyakit itu.

Untuk itu, Handoko menuturkan semua harus mempersiapkan kondisi di mana tanpa vaksin, agar kegiatan ekonomi bisa berjalan kembali dalam kehidupan normal baru (new normal), karena tidak ada yang tahu kapan vaksin dan obat COVID-19 akan bisa ditemukan.

Baca juga: Indonesia dorong akses berbagi vaksin COVID-19 lewat forum dunia

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020