"Penarikan para pemukiman dari Jalur Gaza tidak pernah membawa perdamaian maupun keamanan bagi kita. Wilayah itu menjadi satu pangkalan gerakan Hamas yang pro Iran dan kita tidak akan membuat kesalahan yang sama lagi," kata Netanyahu pada awal sidang kabinet mingguan.
"Kita tidak akan mengusir siapapun lagi dari rumah-rumah mereka," tambahnya dalam komentar yang disiarkan radio publik.
Pada September 2005, pemerintah Perdana Menteri Ariel Sharon secara sepihak mengosongkan semua permukiman Yahudi di Gaza, juga empat permukiman di Tepi Barat utara, dalam satu usaha yang bertujuan mengakhiri kehadiran militer Israel selama 38 tahun di Jalur Gaza.
Sharon berikrar akan menindak lanjuti pengosongan dari Tepi Barat tetapi stroke berat menyerang dia yang menyebabkan dia tidak dapat menjalankan tugasnya dan penggantinya Ehud Olmert melepaskan kebijakan itu sehubungan dengan penangkapan seorang serdadu Israel dalam serangan lintas perbatasan oleh para pejuang yang berpangkalan di Gaza Juni 2006.
Ketika Sharon membentuk partai berhaluan tengah, Kadima untuk meneruskan rencananya, Natanyahu menolak bergabung dengannya dan tetap memimpin partai Likud.
Kadima, kini dipimpin mantan Menlu Tzipi Livni, menjadi partai oposisi utama.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009