Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan sebanyak Rp2,59 triliun Dana Desa telah disalurkan untuk menangani kesehatan warga desa yang terkena dampak COVID-19.
"Sampai hari ini, Dana Desa yang sudah dipakai untuk Desa Tanggap COVID-19 atau Relawan Desa Lawan COVID-19 itu sudah Rp2,59 triliun se-Indonesia," kata Mendes Halim dalam Konferensi Pers melalui Webinar di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Jakarta, Rabu.
Baca juga: Mendes sebut 17.259 desa telah menyalurkan BLT Dana Desa
Angka tersebut, katanya, relatif kecil jika dibandingkan dengan 74.953 desa yang ada di seluruh Indonesia. Namun demikian, itu berarti penanganan COVID-19 di tingkat desa cukup efisien dan efektif.
"Karena apa? Karena skalanya kecil, pemetaannya tidak terlalu kompleks, zonasinya juga mudah dicermati secara lebih jelas. Karena zoomingnya tidak lagi ngomong wilayah tetapi lebih fokus kepada individu atau warga," katanya.
Kemudian, Mendes mengatakan jika dana tersebut difokuskan pada upaya edukasi tentang perlunya warga untuk melakukan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran wabah dan upaya penguatan imunitas fisik warga, maka ia optimistis penanganan COVID-19 di tingkat desa dapat dilakukan secara optimal.
Baca juga: Dana desa di Kudus yang digunakan untuk BLT capai Rp41,75 miliar
"Kalau penanganan ini dilakukan secara serius di tingkat desa, saya yakin akan sangat berdampak signifikan untuk penyelesaian atau penanganan COVID-19 di tingkat nasional," kata Mendes Halim.
Sementara itu, Mendes juga mengatakan dirinya percaya penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa akan tepat sasaran diberikan kepada orang-orang yang benar-benar berhak mendapatkannya karena basis datanya dilakukan dari tingkat RT dan melalui Musyawarah Desa Khusus (Musdesus), sementara pengawasannya dilakukan oleh seluruh warga.
"Jadi basis pendataannya dilakukan di RT oleh tiga relawan. Kemudian dibawa ke Musdesus untuk verifikasi dan validasi sekaligus penetapan. Nah, kalau sudah ditetapkan di Musdesus, maka seluruh warga akan tahu. Pasti mereka akan tahu sudah akan menerima atau belum. Kemudian berapa yang diterima. Semuanya sudah pasti transparan," kata dia.
Baca juga: Presiden perintahkan kementerian sinkronisasi data penerima bansos
Baca juga: Bantu warga rentan, pemerintah percepat penyaluran BLT Dana Desa
Baca juga: Kemendes PDTT kerahkan jajaran percepat penyaluran BLT Dana Desa
Pewarta: Katriana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020