Batam (ANTARA News) - Beberapa anak warga Singapura belajar membatik dalam creative expo di Mega Mall Batam Centre, Minggu.

"Saya tertarik belajar membatik, karena unik dan sangat etnik," kata Patricia (7), warga Singapura.

Patricia dan ibunya ke Batam untuk menghabiskan akhir pekan, tidak khusus untuk belajar membatik.

"Biasanya kami melukis di Kids X, ini sesuatu yang baru dan menyenangkan," kata Patricia.

Menurut Patricia, membatik menyerupai dengan melukis dengan teknik yang lebih rumit.

"Bagian yang paling menyenangkan adalah mengikuti pola dengan lilin menggunakan canting panas," kata dia.

Di tempat yang sama, anak warga Singapura lain Geovani (8) mengatakan tertarik mempelajari cara membatik karena menyukai gambar.

Sementara itu, orang tua Geovani Hanni mengatakan membawa anaknya belajar membatik untuk mengikuti kemauan anak.

"Ini sesuatu yang positif, dan saya mendorong anak saya melakukan hal-hal yang positif," kata dia.

Rumah Batik & Craft dari Semarang, Hassa mengajak pengunjung pameran, terutama anak untuk membatik dengan teknik tradisional.

"Sejak kami buka pada hari kedua pameran, sudah puluhan anak mengikuti belajar membatik," kata dia penjaga anjungan Hassa batik & craft Hasya.

Untuk belajar membatik, Hassa mengenakan bayaran Rp30.000. Setiap anak boleh membawa pulang kain batik yang dilukisnya.

Hassa batik & craft menawarkan beberapa motif batik untuk dilanjutkan, seperti pesawat dan bunga.

Hasya mengatakan sengaja membuka kursus singkat membatik untuk melestarikan batik.

"Supaya anak-anak tahu cara membatik dan menghargai batik," kata dia.

Selain warga Singapura, puluhan anak Indonesia lain yang singgah dan menetap di Batam turut mempelajari cara membuat batik. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009