Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Kapolri Bambang Hendarso Danuri di Kantor Kepresidenan Jakarta, Sabtu sore. Pemanggilan Kapolri tersebut diduga untuk memperoleh laporan mengenai kejadian di Temanggung dan Bekasi.
Pada kesempatan itu Presiden didampingi oleh antara lain Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa dan Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng.
Setelah melakukan pertemuan itu, Kepala Negara yang sore itu mengenakan kemeja batik lengan pendek warna merah dijadwalkan memberikan keterangan kepada media.
Sebelumnya orang yang diduga gembong teroris Noordin M Top tewas dalam aksi penyergapan yang dilakukan oleh Densus 88 di rumah Muhzuri di Desa Beji, kecamatan Kedu, kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Aparat telah melakukan pengepungan di rumah tersebut sejak Jumat (7/8) pukul 16.00 WIB.
Selain di Temanggung, Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri juga menembak mati dua tersangka kasus terorisme di perumahan Puri Nusaphala, Jatiasih, Bekasi, Sabtu pagi.
Kedua orang itu adalah Eko Joko Supriyanto dan Air Setiawan. Keduanya dibawa ke RS Polri Kramar Jati untuk otopsi.
Polisi menduga keduanya terlibat aksi terorisme di sejumlah tempat termasuk bom di dua hotel berbintang di Kuningan 17 Juli lalu.
Noordin Top yang berasal dari Malaysia selama beberapa tahun terakhir ini telah menjadi target operasi Polri dan jajaran keamanan lainnya karena diduga mendalangi atau mengetahui kegiatan teror di tanah air,
Rekan Noordin yang juga berasal dari Malaysia, Dr Azhari berhasil ditembak mati jajaran Polri di Batu, Provinsi Jawa Timur beberapa tahun lalu.
Ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton pada 17 Juli di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan diduga juga dirancang atau diketahui oleh gembong teroris Noordin Top ini. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009