Washington (ANTARA News/AFP) - Amerika Serikat (AS), Jumat, meminta pemimpin demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi dibebaskan tanpa syarat dan mengimbau junta militer negara itu agar memulai proses rekonsiliasi nasional.

"Pada saat dunia menghormati perjuangan lama rakyat Burma untuk masa depan yang lebih baik, kami memperbarui seruan kami terhadap pemerintah Burma untuk memulai proses rekonsiliasi nasional dan transisi menuju demokrasi," kata Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Rebert Wood, dalam pernyataan tertulis Jumat.

Imbauan itu disampaikan dalam memperingati pemberontakan demokratis yang populer pada 1988 di Myanmar yang menekan pemerintah junta.

Junta yang berkuasa di Myanmar telah menyekap Suu Kyi dalam tahanan selama hampir 14 dari 20 tahun terakhir, sejak menolak mengakui kemenangan besar partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pada pemilu 1990.

Wood mengatakan, langkah pertama yang perlu dilakukan untuk melakukan rekonsiliasi nasional adalah pembebasan Aung San Suu Kyi dan seluruh 2.100 narapidana politik yang saat ini ditahan penguasa.

"Pintu masih terbuka bagi rezim untuk menghargai keinginan rakyat Burma dan masyarakat internasional, dan membuka diri setelah setelah bertahun-tahun terisolasi," demikian Wood. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009