Jakarta (ANTARA) - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) siap mendaftarkan nama domain beraksara Jawa (Hanacaraka) ke lembaga internasional Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN).
Bahkan, PANDI sudah mendapatkan restu dari pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika serta dukungan dari berbagai komunitas di Indonesia untuk mendaftarkan nama domain aksara Jawa tersebut.
Selain Kominfo, dukungan juga datang dari berbagai kementerian, seperti Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sementara komunitas yang sudah menyatakan dukungannya di antaranya Aksara Jawa Sega Jabung, Panjebar Semangat, Tembi Rumah Budaya dan Sanggar Aksara Jawa Kidang Pananjung Indramayu, kemudian dari pihak FIB UGM dan yang masih ditunggu dukungannya dari pemerintah provinsi, Dinas Sosial dan Dinas Kebudayaan Yogyakarta.
Baca juga: Hindari pencatutan nama, PANDI serukan pemilik merek daftarkan nama domain .id
Baca juga: Integritas PANDI dalam sengketa nama domain BMW.id dipertanyakan
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang telah diberikan, karena hal ini memang diperlukan sebagai syarat. Surat dukungan ini menyatakan bahwa benar Aksara Jawa (Hanacaraka) adalah bagian dari bahasa daerah di Indonesia dan masih banyak digunakan oleh masyarakat hingga saat ini,” ujar Ketua PANDI, Yudho Giri Sucahyo, dalam keterangan persnya, Rabu.
Yudho menambahkan bahwa surat dukungan yang diperoleh nantinya akan memudahkan proses pendaftaran domain Aksara Jawa tersebut ke ICANN.
Pendaftaran nama domain aksara Jawa ke komunitas internasional ini juga bertujuan untuk melestarikan budaya bahasa asli Indonesia dan menjadikannya Internazionalize Domain Name (IDN) pertama di negara ini.
Dengan keberagaman budaya yang dimiliki Indonesia, maka aksara lain juga akan diperjuangkan untuk dibuatkan IDN-nya. “Yang akan menyusul setelah Hanacaraka selesai adalah Aksara Sunda, Bali, Batak, Bugis, Makasar dan Rejang. Paling tidak karena aksara-aksara tersebut sudah terdaftar dalam standar Unicode,” jelas Yudho.
Chief Registry Operator (CRO) PANDI Mohamad Shidiq Purnama menjelaskan bahwa pada pertengahan Juni 2020 PANDI akan submit form program Fast Track ICANN untuk IDN. “Selanjutnya kita tinggal menunggu hasil sekitar delapan pekan (sekitar awal September) dari ICANN, semoga prosesnya cepat."
“Dari sisi teknis, PANDI sudah siapkan sistem dan aplikasi dengan menggunakan infrastruktur yang dimiliki oleh PANDI saat ini.” tambah Shidiq.
Shidiq berharap proses pendaftaran lancar dan Nama Domain Hanacaraka bisa segera diluncurkan bersamaan dengan Kongres Aksara Jawa Oktober 2020.
Sebagai informasi, ekstensi Nama Domain Hanacaraka yang akan diluncurkan adalah kata yang memilik pengertian sama dengan .ina (.ꦇꦤ) yang nantinya akan diikuti oleh Nama Domain aksara lainnya.
Antusiasme kompetisi
Dalam upaya meningkatkan literasi digital di Indonesia, beberapa waktu lalu PANDI menyelenggarakan kompetisi membuat website berkonten Aksara Jawa. Hal ini disambut dengan antusiasme tinggi masyarakat.
Menurut Arif Budiarto, selaku panitia, sudah banyak orang yang terdata mengikuti kompetisi ini. “Kami mencatat sudah ada sekitar 120 peserta yang mendaftar.
Mereka sedang membuat konten-konten yang menarik dengan bahasa aksara Jawa untuk nantinya dinilai dan diundang dalam kongres hanacaraka Oktober 2020, menurut pria dari Komunitas Sega Jabung tersebut.
Arif menambahkan bahwa sudah ada beberapa Nama Domain yang juga telah didaftarkan oleh para peserta, dan website yang sudah dibuat oleh para peserta di antaranya adalah: http://ꦤꦮꦏ꧀ꦱꦫ.id, http://ꦱꦼꦒꦗꦧꦸꦁ.id, dan http://ꦗꦒꦢ꧀ꦗꦮ.id.
Baca juga: PANDI berencana buat nama domain aksara Jawa
Baca juga: PANDI optimistis pengguna domain ".id" terbanyak se-ASEAN
Baca juga: Indonesia dipercaya bantu pengelolaan nama domain Timor Leste
Pewarta: Suryanto
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020