Bandung (ANTARA News) - Sebagian warga Bandung mengaku menonton siaran langsung pengepungan teroris di Kedu, Kabupaten Temanggung Jawa Tengah, oleh sebuah televisi swasta nasional memunculkan ketegangan melebihi siaran langsung final sepakbola.
"Ini siaran langka, ketegangannya melebihi saat final sepak bola di TV. Tak jelas kapan berakhirnya tegang terus," kata Evi, warga Ciparay Kabupaten Bandung.
Ia dan beberapa tetangganya menonton siaran langsung pengepungan teroris yang diduga Noordin M Top sejak semalam, namun hingga pagi hari ia belum mendapatkan akhir dari pengepungan itu.
Meski hanya menyaksikan siaran langsung melalui televisi dan gambar yang terus diulang, Evi dan rekan-rekannya penasaran mengikuti hingga akhir.
"Kebetulan hari ini libur, saya penasaran. Pasalnya jarang ada siaran langsung penyergapan teroris seperti ini," katanya.
Adrenalin penonton berdegup kian kecang ketika mendapat kabar adanya kasus penyergapan serupa di Jatisari Bekasi yang menewaskan dua orang, disebutkan pelaku teroris.
"Semalam tahunya hanya di Temanggung, ternyata ada juga di Bekasi. Tambah tegang saja," kata PNS di Pemkab Bandung ini.
Ia mengaku sudah terbiasa begadang menonton pertandingan sepak bola, namun ketegangan pengepungan pelaku teroris diakuinya menggugah emosi yang berbeda.
"Nggak bisa bersorak, tegang terus. Baru kali ini saya nonton seperti ini," kata Yana, warga lainnya.
Sementara itu penyergapan teroris di Temanggung dan Bekasi itu menjadi bahan diskusi warga Bandung. Mereka berharap penyergapan itu bisa mengakhiri rangkaian terorisme di Indonesia.
"Sudah bosan teror terus, mudah-mudahan saja setelah gembongnya tertangkap semuanya berakhir," kata Dadan Suhanda warga lainnya. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009