Temanggung (ANTARA News) - Nasib Noordin M. Top, hingga Sabtu pagi, belum bisa dipastikan, apakah masih hidup atau tidak setelah Densus 88 menghujani rumah Muhzuhri yang diduga menjadi tempat persembunyiannya dengan peluru.
Ketika polisi memberondong peluru, menurut pemantauan langsung di lokasi pengepungan, tidak ada perlawanan dari penghuni di dalam rumah itu yang sangat ketat dikepung oleh polisi dengan semua pintu keluar rumah Muhzuhri ditutup.
Sebelum polisi menghujani peluru, robot berbentuk mirip "back hoe" kecil yang dikendalikan dengan "remote control" beberapa kali memasuki rumah dan beberapa menit kemudian, polisi melancarkan tembakan beruntun ke rumah itu.
Sampai Sabtu pukul 08:45 WIB, polisi juga belum memastikan nasib Noordin M. Top yang diduga kuat berada dalam rumah itu, meskipun sejumlah berita yang disiarkan media asing melaporkan bahwa orang paling dicari aparat keamanan ini sudah berhasil dilumpuhkan polisi.
Meskipun tidak terjadi perlawanan, polisi tetap sangat hati-hati untuk sampai menerobos ke dalam rumah tersebut, sebab diduga di dalamnya terdapat bahan peledak yang bisa melukai petugas.
Ribuan penduduk yang sejak Jumat malam menyaksikan langsung operasi penyergapan orang yang diduga anggota jaringan teroris itu masih bertahan di daerah berhawa dingin itu. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009