Jakarta (ANTARA News) - Polisi menyita dan mengamankan ratusan kilogram bahan peledak dari sebuah rumah yang digrebek karena diduga ditempati sekelompok teroris di perumahan Puri Nusaphala, Jatiasih, Bekasi, Sabtu pagi.
Densus 88 Antiteror menggrebek rumah tersebut pada Sabtu dini hari dimana dua orang yang diduga terkait aksi teror tewas tertembak dan ratusan peledak aktif yang tersimpan di rumah itu diamankan.
Selain itu, polisi juga berhasil menyita dan menjinakkan bom yang telah disiapkan dalam sebuah mobil Daihatsu Xenia di Jalan Kranggan, Bekasi.
Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri, yang berada di lokasi penggrebekan mengatakan bom dalam mobil tersebut disiapkan untuk aksi teror berikutnya.
"Ada satu mobil yang disiapkan (berisi bom) yang disiapkan untuk dua minggu ke depan. Sudah ada sasaran khusus tertentu," katanya seperti yang disiarkan Metro TV.
Namun, Kapolri tidak menjelaskan target dari teroris tersebut dan pihaknya belum akan membukanya ke publik.
Pascaledakan bom di JW Marriot dan Ritz Carlton pada 17 Juli, kepolisian khususnya Densus 88 Antiteror berupaya untuk mengungkap pelaku peledakan dan jaringannya.
Selama sekitar tiga minggu, polisi melakukan pengejaran terhadap pelaku peledakan bom yakni di Temanggung (Jawa Tengah), Jatiasih (Bekasi), dan Solo.
"Kita berupaya melakukan pengejaran, pertama di Temanggung itu sudah dalam posisi. Saya juga akan ke sana," katanya.
Lebih lanjut, Kapolri menjelaskan pelaku peledakan bom yang berhasil ditangkap yaitu Amir Abdillah, pemesan kamar 1808 di JW Marriot tela ditangkap.
Sementara itu, di Temanggung, Jawa Tengah, Densus 88 mengepung sebuah rumah yang terletak di Desa Beji, Kecamatan Kedu, sejak Jumat (7/8). Rumah yang diketahui milik Mohzahri (70). (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009