Semarang (ANTARA News) - Di lokasi penggerebekan yang dilakukan tim Densus 88 bersama aparat kepolisian di Desa Beji, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung Jawa Tengah, Jumat malam, masih terdengar suara tembakan.

Wartawan ANTARA yang berada di lokasi melaporkan, suara tembakan masih muncul dalam penggrebekan yang sudah berlangsung sejak Jumat sore.

Gambaran rumah yang menjadi target, tidak begitu terlihat jelas karena masyarakt dilarang mendekati lokasi.

Ratusan orang yang bermaksud melihat lokasi kejadian pun, hanya bisa bergerombol di depan Masjid Darussalam yang terletak sekitar 200 meter dari lokasi kejadian.

Untuk menghalang-halangi warga yang begitu banyaknya, polisi terpaksa memberikan batasan area dengan bambu.

Beredar informasi, rumah yang dikepung aparat keamanan itu dihuni Noordin M. Top dan beberapa orang, namun belum bisa dipastikan kebenaran penggerebekan hingga sekarang masing mengepung rumah yang berada di tengah persawahan.

Sebelum mengepung rumah itu, Densus 88 menangkap seseorang di Pasar Tlogomulyo, Temanggung.

Dari orang yang belum diketahui identitasnya ini, petugas kemudian diminta menunjukkan rumah Hendra dan Aris, kakak beradik, di bengkel sepeda di perempatan Kedu. Kedua orang ini sempat melakukan perlawanan hingga keduanya terluka.

Petugas kemudian membawa Hendra (23) dan Aris (33) ke sebuah tempat. Namun, tidak lama setelah penangkapan dua orang ini, Densus 88 kemudian pada pukul 17:00 mengepung sebuah rumah di Desa Beji.

Terjadi baku tembak antara petugas dengan sejumlah orang yang berada di dalam rumah itu.

Hingga sekarang pengepungan masih dilakukan aparat. Petugas memasang garis polisi dengan jarak 200 meter dari lokasi rumah yang dikepung. (*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009