San Francisco (ANTARA News/Reuters) - Twitter dan Facebook menyatakan mereka mengalami gangguan layanan akibat serangan para peretas Kamis, sehingga meningkatkan spekulasi mengenai aksi terkoordinasi terhadap jejaring sosial online yang paling terkenal di dunia itu.
Twitter, layanan "lahan (blog)" mikro kenamaan, tak dapat beroperasi akibat serangan berbahaya yang menghalangi orang memasuki jaringannya selama beberapa jam pada Kamis.
Anggota Facebook menghadapi penundaan "logging" dan pengiriman profil online mereka, yang dikatakan laman jejaring sosial tersebut berhubungan dengan "penolakan pengiriman jelas terhadap serangan layanannya".
Facebook bekerja sama dengan Twitter dan perusahaan pencari Internet, Google Inc (GOOG.O), guna melakukan penyelidikan lebih jauh, kata seseorang yang akrab dengan Facebook tapi tak memiliki wewenang berbicara dengan pers.
Spekulasi beredar di Internet bahwa laman lain jejaring sosial juga telah menghadapi serangan, setelah laman yang relatif kurang dikenal, LiveJournal, menyatakan jaringan tersebut juga telah menjadi sasaran peretas, Kamis. Namun semua desas-desus itu tak dapat dikonfirmasi.
Peristiwa tersebut terjadi menyusul satu gelombang serangan serupa di dunia maya pada Juli sehingga mengganggu akses ke beberapa jaringan terkenal AS dan Korea Selatan, termasuk laman Gedung Putih.
Dinas mata-mata Korea Selatan saat itu menyatakan Korea Utara "mungkin telah berada di belakangan semua serangan tersebut".
Pendiri bersama Twitter, Biz Stone, mengatakan di lahan Twitter bahwa laman itu menjadi korban serangan penolakan-layanan, suatu teknik saat peretas menguasai "server" suatu jaringan dengan menyampaikan permintaan komunikasi.
"Kami mempertahankan diri melawan serangan ini sekarang dan akan terus memodernkan status blog kami sementara kami terus mempertahankan diri dan belakangan melakukan penyelidikan," tulis Stone.
Satu laman terpisah Jejaring Twitter, Kamis petang, menyatakan laman tersebut menggunakan pendukung, tapi Twitter terus memulihkan diri dari serangan itu.
Google mengatakan dalam pernyataan yang dikirim melalui surat elektronik bahwa jejaring tersebut mengadakan kontak dengan beberapa laman yang bukan Google yang juga terkena dampak serangan Kamis guna membantu penyelidikan.
"System Google mencegah dampak mendasar pada layanan kami," demikian isi pernyataan tersebut.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
tlg d balass