Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau meminta seluruh pengurus masjid membuat surat pernyataan bersedia bertanggung jawab jika terjadi penularan COVID-19 di masjid.
Sekretaris Daerah Tanjungpinang, Teguh Ahmad Syafari, di Tanjungpinang, Selasa, mengatakan kebijakan itu terpaksa dilakukan Pelaksana Tugas Wali Kota Tanjungpinang, Rahma menyikapi banyak masjid yang dibuka untuk shalat berjamaah, termasuk Shalat Tarawih.
Data awal berdasarkan hasil pemantauan, jumlah masjid yang beroperasi sebanyak 39. Namun, ia meyakini jumlah masjid yang beroperasi lebih dari itu.
"Bu Wali Kota sudah rapat dengan pengurus masjid. Intinya, masjid dapat beroperasi, namun pengurusnya bertanggung jawab jika terjadi penularan COVID-19 yang berasal dari kegiatan di masjid," katanya, yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tanjungpinang.
Baca juga: RPTC Tanjungpinang kelebihan kapasitas tampung pekerja migran
Baca juga: 20 pasien COVID-19 di Tanjungpinang sembuh
Teguh mengakui sikap Pemkot Tanjungpinang itu tidak populis. Namun, pemda memiliki kewajiban untuk melindungi masyarakat, salah satunya dengan cara melakukan berbagai upaya pencegahan.
Shalat berjamaah di rumah berdasarkan kebijakan pemerintah pusat merupakan upaya memutus rantai penularan COVID-19. Kebijakan ini, menurut dia tidak semua orang dapat menerimanya.
Pemkot Tanjungpinang dalam posisi yang sulit. Jika kebijakan itu dilaksanakan secara tegas, maka menimbulkan rasa yang tidak nyaman dari berbagai pihak.
Sebaliknya, Pemkot Tanjungpinang dapat disalahkan bila tidak membatasi shalat berjamaah di masjid sampai kondisi pulih.
"Tidak ada yang mengharapkan kondisi seperti ini, melainkan sama-sama harus dipahami dan dilaksanakan untuk kepentingan kita semua," ucapnya.
Teguh mengatakan Pemkot Tanjungpinang juga tidak menggelar acara malam takbiran pada tahun ini untuk mencegah COVID-19. Pemerintah juga tidak menyediakan tempat khusus untuk Salat Id.
"Salat Id pun dilaksanakan di rumah," tuturnya.
Ia mengatakan kondisi penularan COVID-19 di Tanjungpinang dalam beberapa pekan terakhir sudah agak landai. Dari 26 orang pasien positif COVID-19 di Tanjungpinang, 20 di antaranya sudah sembuh. Sementara 3 pasien masih dirawat dan dikarantina.
"Tiga orang meninggal dunia akibat COVID-19," katanya.*
Baca juga: Pasien COVID-19 Tanjungpinang sembuh setelah diisolasi dua bulan
Baca juga: Pemkot Tanjungpinang perpanjang penutupan tempat hiburan hingga 19 Mei
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020